Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Kapal penjaga pantai (coastguard) China dan Jepang kembali terlibat konfrontasi sengit di dekat kepulauan sengketa di Laut China Timur. Pulau ini dikenal sebagai Diaoyu oleh China, dan Senkaku oleh Jepang.
Mengutip South China Morning Post, kedua belah pihak punya versi cerita yang bertolak belakang soal insiden hari Selasa lalu:
- Versi China:
Penjaga pantai China mengklaim merekalah yang mengusir kapal nelayan Jepang dari area tersebut. Juru bicara mereka, Liu Dejun, menegaskan bahwa kapal China mengambil "tindakan pengendalian yang perlu" dan memberikan peringatan keras.
- Versi Jepang:
Penjaga pantai Jepang justru bilang mereka yang mencegat dan mengusir dua kapal penjaga pantai China yang mencoba mendekati kapal nelayan Jepang.
Konteks Politik yang Memanas
Insiden laut ini terjadi saat hubungan diplomatik kedua negara sedang panas-panasnya. Pemicunya adalah komentar Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, bulan lalu. Takaichi bilang bahwa jika terjadi perang di Selat Taiwan, itu bisa dianggap sebagai situasi yang "mengancam kelangsungan hidup" Jepang, sehingga militer Jepang mungkin perlu turun tangan.
China marah besar mendengar ini. Meskipun Beijing sudah protes berkali-kali, Takaichi menolak menarik ucapannya.
Baca Juga: Taiwan Nego ke AS: Minta Tarif Ekspor Turun Jadi 15% Sebelum Akhir Tahun
Sebagai balasan, China langsung mengambil langkah keras: menghentikan impor seafood dari Jepang, mengimbau warganya untuk tidak jalan-jalan atau kuliah di Jepang, serta memutus pertukaran budaya antar-pemerintah.
Mengapa Pulau Ini Penting?
Kepulauan Diaoyu/Senkaku ini sebenarnya hanya terdiri dari lima pulau kecil tak berpenghuni dan tiga karang. Tapi, lokasinya strategis (sekitar 170 km dari Taiwan dan 410 km dari Okinawa) dan perairan di sekitarnya diyakini kaya akan ikan, minyak, dan gas alam.
Saat ini, pulau-pulau tersebut berada di bawah kendali efektif Jepang, tapi China terus mengklaimnya sebagai wilayah mereka.
China makin agresif berpatroli di sana. Bulan Juni lalu, Jepang mencatat kapal China beroperasi di dekat pulau itu selama 216 hari berturut-turut, yang merupakan sebuah rekor baru.
Tonton: China Ketar-Ketir Jepang Pasang Sistem Rudal di Dekat Taiwan
Kesimpulan
- Insiden Berulang: Terjadi aksi saling klaim "mengusir" antara kapal penjaga pantai China dan Jepang di wilayah sengketa Diaoyu/Senkaku.
- Efek Domino Taiwan: Ketegangan di laut ini diperparah oleh isu Taiwan. Komentar PM Jepang soal potensi intervensi militer di Taiwan membuat China membalas dengan sanksi ekonomi (setop impor seafood) dan larangan wisata.
- Perebutan Sumber Daya: Meskipun pulaunya kosong, area ini diperebutkan karena potensi cadangan minyak, gas, dan kekayaan lautnya.
- Intensitas Tinggi: China meningkatkan frekuensi patrolinya secara signifikan di wilayah tersebut dalam setahun terakhir.













