kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.378   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.943   5,87   0,07%
  • KOMPAS100 1.113   2,27   0,20%
  • LQ45 808   -1,00   -0,12%
  • ISSI 272   0,61   0,22%
  • IDX30 420   -0,28   -0,07%
  • IDXHIDIV20 486   0,41   0,08%
  • IDX80 122   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 133   -0,34   -0,26%
  • IDXQ30 136   0,19   0,14%

Ketegangan Baru, China Hadang Kapal Filipina di Laut China Selatan


Selasa, 16 September 2025 / 08:14 WIB
Ketegangan Baru, China Hadang Kapal Filipina di Laut China Selatan
ILUSTRASI. An aerial view of a China Coast Guard ship navigating near the disputed Scarborough Shoal, as Philippine Coast Guard aircraft carrying journalists patrols the area, days after two Chinese vessels collided in the area while allegedly trying to block a Philippine supply mission, in the South China Sea, August 13, 2025. REUTERS/Adrian Portugal


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Penjaga pantai China menyatakan telah melakukan “langkah pengendalian” terhadap sejumlah kapal Filipina di dekat Scarborough Shoal, wilayah Laut China Selatan yang dipersengketakan.

Tindakan ini disebut sebagai upaya Beijing memperkuat klaim kedaulatan dan hak maritimnya di kawasan tersebut.

Baca Juga: Trump Minta NATO Kenakan Tarif Produk Tiongkok, Beijing Siap Lawan

Filipina dan China telah lama terlibat dalam ketegangan maritim di jalur strategis ini, termasuk bentrokan rutin antara kapal penjaga pantai dan latihan militer skala besar.

Pekan lalu, China menyetujui rencana menjadikan Scarborough Shoal yang disebut Beijing sebagai Pulau Huangyan dan dikenal di Filipina sebagai Panatag Shoal sebagai cagar alam nasional, meskipun tanpa menetapkan batas wilayah secara jelas.

Sejumlah analis menilai langkah tersebut merupakan upaya Beijing mengambil posisi moral lebih tinggi dalam perselisihan dengan Manila mengenai atol tersebut, yang merupakan bagian dari perebutan kedaulatan dan akses perikanan di Laut China Selatan.

Baca Juga: Trump Isyaratkan Kesepakatan TikTok Tercapai, Pembicaraan Dagang AS-China Makin Panas

Kawasan ini menjadi jalur perdagangan laut senilai lebih dari US$3 triliun per tahun.

Kedutaan Besar Filipina di Beijing belum memberikan komentar terkait insiden terbaru itu.

“Pada 16 September, Penjaga Pantai China mengambil langkah pengendalian terhadap sejumlah kapal resmi Filipina yang beroperasi secara ilegal di perairan teritorial Scarborough Shoal sesuai dengan hukum,” demikian pernyataan otoritas China melalui akun resmi WeChat pada Selasa (16/9/2025).

China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, yang tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

Sengketa berkepanjangan terkait kepemilikan pulau dan fitur laut di kawasan itu masih terus berlanjut.

Baca Juga: Regulator China Ungkap Dugaan Pelanggaran Monopoli Nvidia

Pada 2016, Mahkamah Arbitrase Permanen di Den Haag memutuskan bahwa klaim sepihak China atas sebagian besar Laut China Selatan tidak memiliki dasar hukum internasional. Namun, Beijing hingga kini tetap menolak putusan tersebut.

Selanjutnya: IHSG Masih Berpeluang Naik, Ini Rekomendasi Saham BNI Sekuritas (16/9)

Menarik Dibaca: IHSG Masih Berpeluang Naik, Ini Rekomendasi Saham BNI Sekuritas (16/9)




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×