Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Akhirnya, Uber Technologies Inc jatuh kepangkuan SoftBank Group Corp. Investor asal Jepang ini telah membentuk konsorsium dengan Dragoneer Investment Group, Tencent Holding Ltd dan Sequoia Capital untuk membeli sebagian besar saham Uber.
Dalam sebuah kesepakatan, konsorsium yang dipimpin oleh SoftBank ini akan membeli 17,5% saham Uber dengan harga US$ 48 miliar. Harga tersebut telah didiskon 30% dari valuasi harga Uber sebelumnya senilai US$ 68 miliar.
Mekanisme pembagian jatah saham Uber ini terdiri dari SoftBank menguasai 15% saham, sisanya investor pada konsorsium lainnya memiliki 3% saham.
Mengutip Bloomberg Jumat (29/12), CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan, pada pekan ini investor yang ada telah sepakat untuk menjual sebagian saham Uber melalui penawaran tender. "Kesepakatan akan ditutup awal tahun depan," katanya.
Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini akan menggunakan dana hasil akuisisi ini untuk mendukung investasi teknologi, mendorong pertumbuhan bisnis, dan memperkuat tata kelola perusahaan.
Ketika kesepakatan selesai, Uber akan melakukan perubahan tata kelola perusahaan. Rencananya, Uber akan memperluas Dewan Uber dari 11 anggota menjadi 17 anggota termasuk empat Direktur Independen.
Khosrowshahi yang telah menggantikan Travis Kalanick ini turut membantu menegosiasikan kesepakatan tersebut. Ia ingin meningkatkan bisnis Uber di masa mendatang dengan pemilik baru, karena Uber kehilangan lebih dari US$ 1 miliar setiap kuartal.
Ke depan, Khosrowshahi menuturkan, pihaknya akan melanjutkan rencana penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO) Uber di tahun 2019. Sebelumnya, investor mengharapkan Uber melakukan IPO di tahun ini.
CEO dan Kepala Strategi Keuangan SoftBank Vision Fund Rajeev Misra menyampaikan, sebagai calon pemilik SoftBank akan mendapatkan dua kursi di Dewan Uber. Jatah ini setelah Uber sepakat untuk perubahan tata kelola pengurus.
"SoftBank memiliki kepercayaan yang luar biasa pada kepemimpinan dan karyawan Uber," terangnya Misra. SoftBank sebagai kendaraan baru Uber akan mempercepat laju bisnis perusahaan di bidang transportasi online.
Pasalnya, Pendiri SoftBank Masayoshi Son telah menaruh minat pada perusahaan transportasi online di seluruh dunia. Misalnya, perusahaan yang berbasis di Tokyo ini berinvestasi di Didi Chuxing asal China, 99 dari Brazil, ANI Technologies Pvt Ltd atau Ola Cabs dari India, dan Grab asal Singapura.
Informasi saja, Uber membuka peluang kepada investor untuk masuk ke perusahaan setelah mengalami masalah bisnis di tahun ini. Mulai dari pengelolaan perusahaan yang buruk, pelecehan karyawan hingga penyembunyian pencurian data, mencoreng kisah Uber.