kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,60   -12,89   -1.40%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SoftBank Ventures Asia menyuntik dana US$ 27 juta ke startup VoyagerX


Rabu, 23 Juni 2021 / 11:13 WIB
SoftBank Ventures Asia menyuntik dana US$ 27 juta ke startup VoyagerX


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. SoftBank Ventures Asia dan dua venture capital menyuntikkan dana tahap awal untuk startup artificial intelligence (AI) asal Korea Selatan, VoyagerX. VoyagerX akan menggunakan dana ini untuk mendukung rencana ekspansi produk dan rekrutmen sumber daya manusia (SDM).

Selain SoftBank Ventures Asia, ada Alto Ventures dan Yellowdog yang turut serta dalam putaran pendanaan seri A tersebut. Masing-masing perusahaan menginvestasikan dana sebesar US$ 9 juta sehingga total dana terkumpul mencapai US$ 27 juta. VoyagerX menargetkan akan mempekerjakan 100 orang SDM global yang menguasai AI pada tahun 2022. 

Partisipasi SoftBank Ventures Asia pada pendanaan VoyagerX merupakan strategi berkelanjutan perusahaan yang fokus pada startup yang memiliki prospek pertumbuhan tinggi dari prospek menjanjikan pasar ekonomi digital Asia. Belum lama ini, SoftBank Ventures Asia juga mengumumkan investasi ke Youibot, startup robot asal China; Super, startup social commerce di Indonesia, dan Standard Energy, pengembang baterai ion vanadium dari Korea Selatan.

Di pasar Indonesia, SoftBank Ventures Asia terus berkomitmen investasi pada sejumlah startup teknologi. Sejak pertama kali berinvestasi di Tokopedia pada tahun 2013, belakangan SoftBank Ventures Asia terus melakukan pendanaan terhadap Ajaib, Alodokter, CoHive, Funding Societies (Modalku), MamiKos, Super, Waresix dan Yummy Corp.

Baca Juga: Carro Raih Status Unicorn Otomotif Pertama di Asia Tenggara

Selain menyuntikkan dana, SoftBank Ventures Asia memanfaatkan keahlian in-house dan jaringan industrinya yang luas untuk mendampingi perusahaan portofolio melalui berbagai tahap pertumbuhan dan tantangan. Menurut SoftBank Ventures Asia, potensi pertumbuhan ekonomi digital telah mempercepat adopsi teknologi global dan pengembangan AI secara besar-besaran. Pengeluaran biaya terhadap penggunaan AI secara global diperkirakan akan meningkat dua kali lipat dari US$50,1 miliar pada tahun 2020 menjadi lebih dari US$110 miliar pada tahun 2024.
 
Di Asia-Pasifik, penggunaan teknologi AI semakin terintegrasi di berbagai sektor, seperti keuangan, kesehatan, dan ritel yang berdampak untuk meningkatkan efisiensi operasional dan produktifitas. Oleh karena itu, pemerintah di negara-negara Asia-Pasifik melakukan investasi besar-besaran untuk pengembangan ekosistem AI dan mendorong pengembangan proyek riset AI.

Didirikan pada tahun 2017 oleh Sedong Nam, tim VoyagerX membuat solusi dan peralatan yang berbasis AI dengan memanfaatkan deep learning capabilities, yakni cabang dari pembelajaran mesin yang meniru otak manusia saat membuat pola dan memproses data untuk pengambilan keputusan. Proyek unggulan dari VoyagersX antara lain adalah vFlat, aplikasi pemindai seluler dengan menggunakan teknologi AI yang memiliki kemampuan untuk menganalisa permukaan lengkung sebuah dokumen atau buku. Aplikasi vFlat ini juga bisa memindai dokumen dengan permukaan datar. 

Baca Juga: Aplikasi Super raih pendanaan Seri B Rp 405 miliar yang dipimpin SoftBank Ventures

Kemudian Vrew, aplikasi video yang menggunakan teknologi AI, yang memungkinkan pengguna bisa mengedit video dengan lebih cepat dan mudah, seperti seolah-olah Anda sedang mengedit dokumen di aplikasi Microsoft Word; dan Ownglyph, yakni platform berbentuk tulisan dengan teknologi AI yang bisa mengubah tulisan tangan individual menjadi bentuk tulisan yang disesuaikan dengan masing-masing individual. 

JP Lee, CEO SoftBank Ventures Asia mengatakan, semakin cepatnya perkembangan teknologi AI dan meningkatnya permintaan untuk solusi digital membuka peluang pasar yang cukup besar. "Di SoftBank Ventures Asia, kami fokus pada investasi di bidang teknologi transformasi yang bisa memberikan dampak positif pada kehidupan masyarakat. Kecerdasan buatan termasuk dalam kategori tersebut, dan VoyagerX dengan kemampuan handal mereka di bidang AI, inovasi yang kreatif dan waktu pemasaran yang cepat, telah membuktikan bahwa mereka memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin pasar di bidang ini,” ujar Lee dalam siaran pers.

Sedong Nam, CEO VoyagerX menyatakan optimistis pada potensi transformatif AI dan deep learning. “Kami sangat senang bahwa perusahaan modal ventura besar seperti SoftBank Ventures Asia bersedia berbagi visi dengan VoyagerX. Kami berharap dapat menghadapi tantangan di masa depan dengan dukungan dari para pemodal,” tambah Sedong.

Baca Juga: Ajaib Group dapat pendanaan Seri A US$25 Juta




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×