Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Solana (SOL) kembali berada di bawah level psikologis US$200 seiring melemahnya pasar kripto secara keseluruhan.
Seorang analis dari TradingView, TradingShot, memperingatkan bahwa aset kripto ini berpotensi mengalami koreksi tajam hingga ke level US$105, jika tekanan jual terus berlanjut.
Pola Kenaikan Sejak April dan Ancaman Koreksi
Menurut analisis TradingShot yang dipublikasikan pada 21 Oktober, pergerakan Solana sejak menyentuh titik terendah pada awal April membentuk pola kanal naik (ascending channel) — mencatat higher highs dan higher lows secara konsisten.
Struktur bullish tersebut sejauh ini ditopang oleh rata-rata pergerakan 200 pekan (200-week MA) yang menjadi fondasi reli sejak April. Namun, penurunan terbaru mengungkap adanya kelemahan mendasar, dengan harga kini mendekati level support krusial di sekitar MA 200 hari (200-day MA) di kisaran US$165.
Baca Juga: Peretas Coinbase Beli 38.000 Solana, Nilainya Capai US$8 Juta
Solana telah empat kali menguji level ini, namun belum mampu menembusnya secara meyakinkan. Menurut TradingShot, momentum kenaikan tampak mulai melemah — tercermin dari penurunan indikator Relative Strength Index (RSI) yang menunjukkan berkurangnya tekanan beli.
Tekanan dari Indikator Teknis
Saat ini, harga Solana berada di antara dua level teknikal penting:
-
MA 50 hari (short-term) di sekitar US$194, yang menekan pergerakan harga dari atas.
-
MA 200 hari (long-term) di sekitar US$165, yang berfungsi sebagai support utama.
Kondisi ini menempatkan Solana dalam posisi terjepit antara dua level rata-rata bergerak, yang dapat menentukan arah pergerakan selanjutnya.
Jika harga menembus di bawah US$165, analis memperkirakan potensi penurunan lanjutan menuju area US$105, bertepatan dengan dukungan 200-week MA di batas bawah kanal naik. Sebaliknya, jika Solana mampu bertahan di atas MA 200 hari, potensi rebound ke area US$278 masih terbuka.
Kondisi Pasar Terkini: Tekanan Jangka Pendek Masih Kuat
Pada saat artikel ini ditulis, Solana diperdagangkan di kisaran US$188,94, turun 1,3% dalam 24 jam terakhir dan melemah 3,5% dalam sepekan.
Baca Juga: Classover Siapkan Dana Rp8 Triliun untuk Beli Solana, Saham Melejit 46%
Beberapa indikator teknikal utama menunjukkan:
-
SMA 50 hari: US$213,46 → menandakan tekanan jangka pendek masih bearish.
-
SMA 200 hari: US$172,33 → berfungsi sebagai support jangka menengah-panjang.
-
RSI 14 hari: 42,34 → menunjukkan kondisi netral, tetapi mendekati area oversold.
Hal ini mengindikasikan bahwa fase konsolidasi tengah berlangsung, dengan pasar menunggu arah berikutnya sebelum pergerakan besar berikutnya terjadi.
Prospek dan Risiko
Jika Solana gagal mempertahankan level support penting di bawah US$170, tekanan jual bisa meningkat signifikan dan menyeret harga menuju zona US$105. Namun, skenario sebaliknya juga mungkin terjadi jika momentum beli meningkat, terutama bila Solana mampu menembus kembali level US$200 dan menguji resistance di sekitar US$278.
Dengan volatilitas pasar kripto yang tinggi dan sentimen investor yang masih berhati-hati, analis menekankan pentingnya manajemen risiko yang ketat bagi para pelaku pasar yang berinvestasi dalam aset digital seperti Solana.