kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Sony perkirakan, kerugian tahun fiskal mencapai US$ 3,2 miliar


Selasa, 24 Mei 2011 / 10:10 WIB
Sony perkirakan, kerugian tahun fiskal mencapai US$ 3,2 miliar
ILUSTRASI. Masyarakat Korea Utara mulai menggunakan masker sebagai upaya pencegahan infeksi virus corona.


Reporter: Dyah Megasari, Reuters, BBC |

TOKYO. Perusahaan elektronik Jepang, Sony Corp memperkirakan kerugian tahunan yang dicatat mencapai US$ 3,2 miliar. Padahal, sebelumnya perusahaan sempat optimis bisa membukukan keuntungan.

Sony berharap akan mendapatkan profit sebesar US$ 860 juta dalam tahun fiskal yang berakhir akhir Maret lalu. Namun, manajemen mengatakan kerugian tak dapat dihindari karena penghapusan kredit pajak senilai US$ 4,4 miliar yang tercatat pada kuartal sebelumnya.

Tak hanya itu, beban lain juga harus dipikul Sony. Produksi perusahaan itu terhantam gempa dan tsunami. Gempa bumi tanggal 11 Maret lalu merusak pabrik-pabrik di timur laut Jepang dan mempengaruhi rantai produksi Sony. Bencana alam ini juga mengakibatkan turunnya pengeluaran konsumen.

Kemudian, perusahaan juga harus menghadapi serangkaian serangan peretas komputer.

Sony berupaya menyelesaikan masalah serangan hacker yang menyebabkan lumpuhnya jaringan PlayStation pada akhir Mei. Serangan Cyber mencakup pencurian data pribadi termasuk nama, passwords dan alamat lebih dari 100 juta akun pengguna.

Sony mengatakan pencurian data itu menyebabkan kerugian US$ 170 juta, paling tidak dalam keuntungan operasional dari asuransi dan juga penggantian kerusakan. Sony antara lain memproduksi PlayStation dan komputer laptop Vaio.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×