Reporter: Dyah Megasari, Reuters, BBC |
TOKYO. Perusahaan elektronik Jepang, Sony Corp memperkirakan kerugian tahunan yang dicatat mencapai US$ 3,2 miliar. Padahal, sebelumnya perusahaan sempat optimis bisa membukukan keuntungan.
Sony berharap akan mendapatkan profit sebesar US$ 860 juta dalam tahun fiskal yang berakhir akhir Maret lalu. Namun, manajemen mengatakan kerugian tak dapat dihindari karena penghapusan kredit pajak senilai US$ 4,4 miliar yang tercatat pada kuartal sebelumnya.
Tak hanya itu, beban lain juga harus dipikul Sony. Produksi perusahaan itu terhantam gempa dan tsunami. Gempa bumi tanggal 11 Maret lalu merusak pabrik-pabrik di timur laut Jepang dan mempengaruhi rantai produksi Sony. Bencana alam ini juga mengakibatkan turunnya pengeluaran konsumen.
Kemudian, perusahaan juga harus menghadapi serangkaian serangan peretas komputer.
Sony berupaya menyelesaikan masalah serangan hacker yang menyebabkan lumpuhnya jaringan PlayStation pada akhir Mei. Serangan Cyber mencakup pencurian data pribadi termasuk nama, passwords dan alamat lebih dari 100 juta akun pengguna.
Sony mengatakan pencurian data itu menyebabkan kerugian US$ 170 juta, paling tidak dalam keuntungan operasional dari asuransi dan juga penggantian kerusakan. Sony antara lain memproduksi PlayStation dan komputer laptop Vaio.