kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

S&P dinilai menipu dan menyesatkan di Australia


Rabu, 07 November 2012 / 10:52 WIB
S&P dinilai menipu dan menyesatkan di Australia
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Dyah Megasari |

Pengadilan Federal Australia memutuskan bahwa lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) bersalah karena menyesatkan investor sebelum krisis keuangan global.

S&P memberikan peringkat prestisius dan paling aman yakni AAA pada ABN Amro. Padahal efek bank tersebut sangat kompleks dan memiliki risiko tinggi.

Pada kenyataannya, nilai efek ABN Amro jatuh hampir lebih dari separuh dari penilaian S&P. Investor kehilangan jutaan dollar dari nilai investasinya saat krisis keuangan menggulung bank.

Pengadilan mengultimatum S&P dan ABN Amro untuk membayar kerugian pada investor senilai US$ 31 juta. Namun S&P menolak putusan itu dan akan mengajukan banding .

"Kami kecewa dengan keputusan pengadilan. S&P tidak sependapat dengan penilaian bahwa keputusan kami tidak layak," jelas perusahaan.

Putusan ini adalah yang pertama di mana mewajibkan lembaga pemeringkat membayar ganti rugi pada investor.

Hakim Pengadilan Federal, Jayne Jagot mengatakan bahwa keduanya, baik S&P dan ABN Amro sudah menyesatkan dan menipu investor dengan memberikan penilaian baik pada utang berstruktur milik bank.

"Badan tersebut telah menerbitkan informasi palsu dan dinilai lalai dalam menyampaikan risiko produk keuangan pada investor," jelas Jagot.

Perlu diketahui, penilaian AAA mengartikan bahwa kemampuan bayar utang bank sangat tinggi dan cenderung tahan pada guncangan krisis finansial. Rupanya permasalahan keuangan membuat ABN Amro terjepit. Bank akhirnya dijual kepada tiga bank pada 2007. Salah satunya pada Royal Bank of Scotland (RBS) yang mengambil alih kegiatan di Australia.




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×