kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

S&P pangkas peringkat utang bank-bank besar Amerika dan Eropa


Rabu, 30 November 2011 / 10:09 WIB
S&P pangkas peringkat utang bank-bank besar Amerika dan Eropa
ILUSTRASI. Rupiah ditutup melemah seperti mayoritas mata uang di kawasan


Reporter: Edy Can, BBC, CNBC | Editor: Edy Can

NEW YORK. Lembaga rating Standard & Poor's memangkas peringkat utang jangka panjang 15 bank besar di Amerika Serikat dan Eropa. Pemangkasan rating ini bakal memperberat kondisi keuangan bank-bank tersebut.

Standard & Poor's menjelaskan pemangkasan peringkat utang ini berdasarkan kriteria baru dalam perbankan. Lembaga ini menjelaskan, peringkat itu mencerminkan perubahan tren pasar dan dukungan pemerintah.

Bank-bank yang diturunkan peringkat utangnya itu diantaranya Bank of America, Goldman Sach, Barclays, HSBC dan termasuk beberapa bank di Jerman dan Prancis.

Peringkat utang Bank of America, Goldman Sachs dan Citigroup diturunkan dari A menjadi A-. Begitu juga peringkat utang Morgan Stanley, Barclays, HSBC, Commerzbank dan UBS yang juga diturunkan satu notch.

Penurunan peringkat utang ini bakal memberatkan kinerja bank-bank tersebut. "Bank-bank tersebut akan mengeluarkan biaya lebih besar," kata Guy LeBas, Chief Fixed Income Strategist Janney Montgomery Scott.

Hal ini berbeda dengan peringkat utang bank-bank di China. Standard & Poor's justru menaikkan peringkat utang bank-bank China. Ada dua bank yang dinaikkan peringkat utangnya yakni Bank of China Ltd. dan China Construction Bank Corp.

Peningkatan peringkat utang dilakukan di tengah kekhawatiran kondisi kesehatan bank di China. Sebab, ada kekhawatiran, kualitas kredit yang dikucurkan bank-bank China menurun akibat pertumbuhan ekonomi Raksasa Asia itu yang melamban.

Namun, analis menilai, bank China tetap aman kendati risikonya naik. "Faktor kunci adalah bank-bank ini sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah. Ini artinya risiko bagi pada pemegang saham tetap rendah," kata Ekonom majalah Economist Intelligence Unit Stephen Joske.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×