Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. SpaceX, perusahaan milik miliarder Elon Musk, akan segera menjadi start-up paling berharga di AS setelah valuasinya naik menjadi lebih dari US$ 125 miliar dalam penjualan saham yang sedang berlangsung di pasar sekunder.
Dilansir dari Reuters, SpaceX mengindikasikan kepada investor, mereka akan menjual saham baru dalam penawaran sekunder akhir tahun ini.
Penjualan saham itu akan membuat valuasi SpaceX menjadi lebih dari US$ 125 miliar, mengalahkan perusahaan fintech Stripe yang nilainya US$ 115 miliar.
Baca Juga: Saham Twitter Meluncur Pasca Elon Musk Tunda Kesepakatan Pembelian Senilai US$ 44 M
Saham SpaceX yang diperdagangkan sekitar US$ 72 sempat naik pada Oktober tahun lalu. Kenaikan itu terjadi ketika SpaceX menjualnya seharga US$ 56 setelah melakukan split 10-1. Saat itu, valuasi SpaceX menjadi US$ 100 miliar.
Terkait penjualannya di pasar sekunder, sumber Reuters belum bisa memastikan berapa banyak saham yang akan dilepas. Sebagai perusahaan besar, penjualan saham di pasar sekunder bisa membantu SpaceX memperkenalkan likuiditasnya kepada investor baru.
Belum bisa dipastikan juga, apakah sang CEO Elon Musk akan menjadi salah satu yang menjual sahamnya. Musk saat ini memegang 44% kepemilikan SpaceX.
Baca Juga: Elon Musk Tak Lanjutkan Rencana Beli Twitter kecuali Dapat Bukti Ini
Menurut laporan perusahaan, SpaceX telah mengumpulkan US$ 337,4 juta pada Desember 2021 dan US$1,16 miliar dalam pembiayaan ekuitas di April lalu.
Perusahaan roket ini bersaing dengan perusahaan luar angkasa Blue Origin milik Jeff Bezos dan Virgin Galactic milik Richard Branson dalam sektor roket komersial.
Selama ini, SpaceX berhasil meluncurkan banyak muatan kargo dan astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA). Tahun ini saja, SpaceX melakukan 19 peluncuran roket.