kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Spesialis rudal: Korut uji varian rudal KN-23 dengan hulu ledak yang sangat besar


Jumat, 26 Maret 2021 / 06:58 WIB
Spesialis rudal: Korut uji varian rudal KN-23 dengan hulu ledak yang sangat besar
ILUSTRASI. KCNA melaporkan pada hari Jumat (26/3/2021), Korea Utara meluncurkan proyektil taktis tipe teranyar yang baru dikembangkan pada hari Kamis (25/3/2021). KCNA/via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kantor berita negara KCNA melaporkan pada hari Jumat (26/3/2021), Korea Utara meluncurkan proyektil taktis tipe teranyar yang baru dikembangkan pada hari Kamis (25/3/2021).

Aksi Korea Utara ini mendapat kecaman dari Amerika Serikat dan memperingatkan ancaman Korea Utara terhadap perdamaian dan keamanan internasional.

Reuters memberitakan, peluncuran yang merupakan uji coba rudal balistik pertama negara itu dalam hampir setahun, menggarisbawahi kemajuan yang stabil dalam program senjatanya di tengah pembicaraan denuklirisasi yang macet dengan Amerika Serikat.

Presiden Joe Biden mengatakan pada hari Kamis bahwa Amerika Serikat tetap terbuka untuk diplomasi dengan Korea Utara, meskipun negara tersebut melakukan uji coba misilnya minggu ini. Akan tetapi, Biden  memperingatkan akan ada tanggapan lain yang lebih serius jika Korea Utara meningkatkan masalah.

Baca Juga: Kim Jong Un muncul ke publik, sehari setelah Korea Utara luncurkan rudal

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS mengutuk peluncuran rudal balistik tersebut sebagai aksi destabilisasi. "Peluncuran ini melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB dan mengancam kawasan itu serta komunitas internasional yang lebih luas," kata juru bicara Departemen Luar Negeri seperti yang dilansir Reuters.

KCNA melaporkan, senjata baru tersebut didasarkan pada teknologi yang ada yang ditingkatkan untuk membawa hulu ledak seberat 2,5 ton.

Baca Juga: Bikin cemas! Korea Utara tembakkan dua rudal balistik ke Laut Jepang

Kedua senjata itu, lanjut KCNA, secara akurat mencapai target 600 km (373 mil) di lepas pantai timur Korea Utara, yang bertentangan dengan perkiraan pihak berwenang Korea Selatan dan Jepang yang mengatakan rudal terbang sekitar 420-450 km.

"Pengembangan sistem senjata ini sangat penting dalam memperkuat kekuatan militer negara dan mencegah segala macam ancaman militer," kata Ri Pyong Chol, pemimpin senior yang mengawasi tes tersebut, menurut KCNA.

Foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah menunjukkan rudal bercat hitam-putih diluncurkan dari kendaraan peluncuran militer.

Spesialis rudal di James Martin Center for Nonproliferation Studies (CNS) yang berbasis di California mengatakan, tampaknya rudal itu merupakan rudal yang diluncurkan pada parade militer besar di Pyongyang pada bulan Oktober.

"Jika ya, maka rudal Kamis kemungkinan merupakan varian yang ditingkatkan dan mungkin merupakan varian dari rudal KN-23 yang diuji sebelumnya dengan hulu ledak yang sangat besar," kata Jeffrey Lewis, dari CNS.

KN-23 adalah rudal balistik jarak pendek (SRBM) Korea Utara yang pertama kali diuji pada Mei 2019, dengan kemiripan visual dengan Iskander-M SRBM Rusia, mendorong analis untuk memperdebatkan apakah itu dikembangkan dengan bantuan asing.

Baca Juga: PM Jepang benarkan adanya peluncuran dua rudal balistik oleh Korea Utara

SRBM yang dikembangkan oleh Korea Utara dirancang untuk mengalahkan pertahanan rudal dan melakukan serangan presisi di Korea Selatan, kata para analis.

KCNA mengatakan uji coba pada Kamis mengonfirmasi kemampuan rudal untuk melakukan mode penerbangan tipe lompatan luncur ketinggian rendah, sebuah fitur yang membuat senjata semacam itu lebih sulit untuk dideteksi dan ditembak jatuh.

Laporan KCNA menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak menghadiri peluncuran tersebut, dan foto-foto media pemerintah tak bertanggal yang diterbitkan pada hari Jumat menunjukkan dia sedang memeriksa bus penumpang baru di Pyongyang.

Baca Juga: Korea Utara tembakkan 2 rudal jelajah, uji coba pertama dalam setahun terakhir

Kim telah berjanji untuk mencoba meningkatkan kondisi kehidupan warga negara karena ekonomi Korea Utara dihantam oleh berbagai krisis, termasuk sanksi internasional atas program rudal dan senjata nuklir, bencana alam, dan penguncian perbatasan.

Selanjutnya: Aneh, Amerika Serikat diam saja ditantang Korea Utara




TERBARU

[X]
×