kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Lanka Kehabisan Bensin, Begini Kondisinya


Rabu, 18 Mei 2022 / 05:10 WIB
Sri Lanka Kehabisan Bensin, Begini Kondisinya


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KOLOMBO. Perdana Menteri baru Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan pada hari Senin (16/5/2022) bahwa negara yang dilanda krisis itu kehabisan bahan bakar atau bensin. Bahkan dia mengatakan, hari Senin merupakan hari terakhir bensin tersedia di negara tersebut. 

Wickremesinghe, yang ditunjuk sebagai perdana menteri pada hari Kamis, mengatakan dalam sebuah pidato kepada rakyatnya bahwa negara itu sangat membutuhkan dana sebesar US$ 75 juta dalam valuta asing untuk membayar bahan impor penting.

"Saat ini, kami hanya memiliki stok bensin untuk satu hari. Beberapa bulan ke depan akan menjadi yang paling sulit dalam hidup kami," katanya, seperti yang dikutip Reuters.

Dia menambahkan, "Kami harus mempersiapkan diri untuk membuat beberapa pengorbanan dan menghadapi tantangan periode ini."

Dua pengiriman bensin dan dua solar menggunakan jalur kredit India dapat memberikan bantuan dalam beberapa hari ke depan, tambahnya, tetapi negara itu juga menghadapi kekurangan 14 obat-obatan esensial.

Baca Juga: Jam Malam Dicabut, Warga Sri Lanka Rayakan Waisak di Tengah Krisis

Krisis tersebut menyebabkan meluasnya aksi protes terhadap Presiden Gotabaya Rajapaksa dan keluarganya yang pada akhirnya memicu pengunduran diri kakak laki-lakinya Mahinda sebagai perdana menteri pekan lalu. Hal itu terjadi setelah pecahnya bentrokan antara pendukung pemerintah dan pengunjuk rasa yang menewaskan 9 orang dan melukai 300 orang.

Melansir Reuters, Presiden lantas menunjuk Wickremesinghe untuk mengisi posisi perdana menteri. Dia adalah seorang anggota parlemen oposisi yang telah memegang jabatan itu lima kali sebelumnya, dalam upaya putus asa untuk menenangkan pengunjuk rasa.

Akan tetapi, para pengunjuk rasa mengatakan mereka akan melanjutkan kampanye mereka selama Gotabaya Rajapaksa tetap menjadi presiden. Mereka juga menyebut Wickremesinghe sebagai antek Rajapaksa bersaudara.

Wickremesinghe mengatakan pada hari Senin bahwa dia mengambil peran untuk kebaikan negara.

Di Kolombo, ibu kota Sri Lanka, tampak antrean panjang bajaj, alat transportasi paling populer di kota, di sebuah pom bensin. Namun penantian mereka untuk mendapatkan bahan bakar tampak sia-sia.

Baca Juga: Menyerah, Perdana Menteri Sri Lanka Mengundurkan Diri

"Saya sudah mengantri lebih dari enam jam," kata salah satu pengemudi, Mohammad Ali. "Kami menghabiskan hampir enam sampai tujuh jam di antrean hanya untuk mendapatkan bensin."

Pengemudi lain, Mohammad Naushad, mengatakan pom bensin yang dia tunggu kehabisan bahan bakar.

"Kami sudah di sini sejak pukul 07.00 WIB dan masih belum jelas apakah ada BBM atau tidak," katanya. "Kapan itu datang, tidak ada yang tahu. Apakah ada gunanya kami menunggu di sini, kami juga tidak tahu."

Perekonomian Sri Lanka terpukul keras oleh pandemi COVID-19. Kondisi tersebut menyebabkan Sri Lanka berada di tengah krisis yang tak tertandingi sejak kemerdekaannya pada tahun 1948.

Kekurangan devisa yang kronis telah menyebabkan inflasi yang merajalela, kekurangan pasokan obat-obatan, bahan bakar, hingga kebutuhan pokok lainnya. Kondisi inilah yang mendorong ribuan orang turun ke jalan sebagai aksi protes.

Pengiriman diesel menggunakan jalur kredit India tiba di negara itu pada hari Minggu, tetapi belum didistribusikan ke seluruh pulau.

"Meminta masyarakat untuk tidak mengantri atau mengisi ulang dalam tiga hari ke depan sampai pengiriman ke 1.190 SPBU selesai," kata Menteri Tenaga Kerja Kanchana Wijesekera, Senin.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×