kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.640   33,00   0,20%
  • IDX 8.206   -32,23   -0,39%
  • KOMPAS100 1.137   -7,99   -0,70%
  • LQ45 815   -5,12   -0,63%
  • ISSI 289   -0,90   -0,31%
  • IDX30 427   -1,96   -0,46%
  • IDXHIDIV20 485   -1,40   -0,29%
  • IDX80 126   -0,69   -0,55%
  • IDXV30 136   1,01   0,75%
  • IDXQ30 135   -0,76   -0,56%

Stablecoin Tether Sentuh 500 Juta Pengguna, Setara 6,25% Populasi Dunia


Rabu, 22 Oktober 2025 / 09:44 WIB
Diperbarui Rabu, 22 Oktober 2025 / 09:47 WIB
Stablecoin Tether Sentuh 500 Juta Pengguna, Setara 6,25% Populasi Dunia
ILUSTRASI. United States Dollar Tether (USDT)


Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Stablecoin Tether (USDT) mencapai tonggak bersejarah dengan mencatat 500 juta pengguna di seluruh dunia, atau sekitar 6,25% populasi global, menurut keterangan CEO Tether Paolo Ardoino.

“Ini kemungkinan merupakan pencapaian inklusi keuangan terbesar dalam sejarah,” tulis Ardoino dalam unggahannya di platform X pada Selasa (21/10/2025) dilansir dari laman Cointelegraph.

USDT, yang dipatok terhadap dolar AS, menjadi salah satu sarana transaksi dan penyimpanan nilai bagi masyarakat yang tidak terjangkau sistem perbankan tradisional.

Baca Juga: Inilah Penyebab Mengapa Harga Bitcoin Anjlok Hari Ini

Meningkatkan Inklusi Keuangan Global

Menurut Bank Dunia, sekitar 1,4 miliar orang dewasa di dunia masih belum memiliki rekening bank.

Akses terhadap aset kripto seperti Tether memungkinkan siapa pun dengan ponsel pintar untuk membuka dompet digital, menerima, dan menyimpan uang secara aman.

Selain itu, penggunaan stablecoin juga meningkat di negara-negara yang menghadapi inflasi tinggi atau risiko penyitaan aset oleh pemerintah.

Baca Juga: Aset Kripto Bitcoin dan Ethereum Masih Tertekan, Begini Prospeknya di Akhir Tahun

Adopsi di Kenya: Dari Spekulasi ke Bertahan Hidup

Untuk merayakan pencapaian tersebut, Tether merilis film dokumenter berdurasi 10 menit yang menyoroti penggunaan USDT di Kenya, di mana masyarakat memanfaatkan stablecoin bukan untuk spekulasi, melainkan untuk bertahan hidup.

Banyak pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Kenya menggunakan USDT untuk membayar impor dan melindungi nilai transaksi dari pelemahan mata uang lokal, shilling Kenya.

Baca Juga: Harga Ethereum (ETH) Gagal Tembus US$4.000, Tekanan Jual dari ETF Spot Kian Menguat

Dominasi Pasar dan Rencana Pendanaan

Dengan kapitalisasi pasar mencapai US$182,4 miliar, Tether masih menjadi stablecoin terbesar di dunia, menguasai sekitar 58,4% pangsa pasar, menurut data CoinGecko.

Di posisi kedua ada stablecoin USD Coin (USDC) milik Circle dengan kapitalisasi US$76,8 miliar.

Bulan lalu, Tether dikabarkan tengah menjajaki pendanaan hingga US$20 miliar dengan valuasi sekitar US$500 miliar, yang berpotensi menjadikannya salah satu perusahaan swasta paling bernilai di dunia.

Adapun Cantor Fitzgerald disebut menjadi penasihat utama dalam proses tersebut.

Selanjutnya: Saham BBCA Diserbu Asing — Ini Prediksi Analis Soal Target Harganya

Menarik Dibaca: Berawal dari Kamar Rumah, Begini Cara Sheriz Tumbuh Jadi Brand Kecantikan




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×