Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Standard Chartered memprediksi resesi besar di Amerika Serikat (AS) tidak mungkin terjadi meski kondisi perekonomian terganggu.
Kepala Eksekutif Standard Chartered Bill Winters mengatakan resesi diperkirakan tak terjadi karena AS memiliki ekonomi yang kuat.
"Saya kira resesi sangat tidak mungkin," kata Winters dalam konferensi di Dubai, seperti dikutip dari Reuters, Senin (8/5).
Meskipun demikian, Winters menilai periode pertumbuhan negatif kemungkinan masih berlangsung dalam jangka panjang.
Baca Juga: Survei The Fed Tunjukkan Kondisi Kredit AS Terus Mengetat Sejak Awal Tahun Ini
Dia menerangkan masalah inflasi yang tinggi dan suku bunga yang tetap tinggi ke depannya akan memengaruhi perlambatan ekonomi AS.
"Apakah hal ini akan membawa AS ke dalam resesi besar? Menurut saya, tidak mungkin. Apa mungkin AS mengalami periode pertumbuhan negatif? Ya," kata dia.
Winters mengatakan, komite kredit Standard Chartered tidak menerapkan kebijakan yang lebih ketat setelah runtuhnya tiga bank regional AS.
Dia menyebut posisi keuangan yang masih kuat saat ini menjadi kunci.
"Kami adalah penerima deposito bersih selama periode ketidakpastian global dan kami memiliki posisi modal dan likuiditas yang sangat kuat," ujarnya.
Bank-bank sentral perlu memastikan bahwa bank-bank di bawah naungannya memiliki kondisi yang sehat. Menurut dia, The Fed saat ini tidak melakukan pekerjaan yang baik dalam menghadapi badai ketidakpastian global yang berefek terhadap perbankan.
Meskipun demikian, dia mengapresiasi respons The Fed yang secara efektif membendung krisis keuangan.
Winters menambahkan, idealnya tersedia likuiditas untuk bank-bank yang mengalami kesulitan.
Menurut Winters, jatuhnya bank-bank regional bisa saja terjadi, tetapi dengan ketentuan yang lebih teratur tentu fenomena itu bisa dicegah.
Baca Juga: Pertengahan Tahun 2023 Aksi Rights Issue Bank Kecil Semarak
"Saya tidak khawatir dengan masalah-masalah di sektor perbankan di AS atau Swiss yang sejauh ini terjadi. Saya juga tidak terlalu khawatir akan merembet ke aktivitas ekonomi global," ungkapnya.
Di sisi lain, Winters juga merasa optimistis terhadap kondisi perusahaannya tahun ini sehingga tak perlu menerima pemberi pinjaman dari pihak lain untuk Standard Chartered.
Dia meyakini perusahaannya memiliki semua kapasitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk terus berkembang dan tetap hidup mandiri di tengah ketidakpastian global.
"Jika ada yang ingin datang dan berbicara dengan kami mengenai langkah-langkah agar dapat membuat perusahaan lebih baik, ya, silakan saja. Kami selalu bisa berdiskusi. Kami memiliki tanggung jawab terhadap para pemegang saham. Akan tetapi, saya sangat yakin bahwa kami dapat mandiri," ungkap Winters.