kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,08   -0,94   -0.10%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Survei The Fed Tunjukkan Kondisi Kredit AS Terus Mengetat Sejak Awal Tahun Ini


Selasa, 09 Mei 2023 / 19:33 WIB
Survei The Fed Tunjukkan Kondisi Kredit AS Terus Mengetat Sejak Awal Tahun Ini
ILUSTRASI. Survei The Fed menunjukkan kondisi kredit untuk bisnis dan rumah tangga Amerika Serikat (AS) terus mengetat sejak awal tahun ini.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kondisi kredit untuk bisnis dan rumah tangga Amerika Serikat (AS) terus mengetat sejak awal tahun ini.

Survei Senior Loan Officer Opinion Survey (SLOOS) triwulanan The Fed, atau SLOOS, mencatat, sentimen di seluruh sektor perbankan sejak kegagalan bank baru-baru ini menunjukkan 46,0% bank memperketat persyaratan kredit untuk kategori utama kredit bisnis baik bisnis menengah dan atas.

Angka itu meningkat dibandingkan dengan 44,8% berdasarkan survei sebelumnya pada Januari 2023.

Untuk perusahaan-perusahaan kecil, kondisi tersebut menunjukkan 46,7% bank menyebut persyaratan kredit lebih ketat saat ini dibandingkan 43,8%.

Sejumlah bank melaporkan permintaan kredit lebih sedikit jika dibandingkan tiga bulan sebelumnya. Mereka juga membatasi jumlah pinjaman dan menaikkan biaya pinjaman.

Baca Juga: Regulator AS Melelang First Republic Bank, Kesepakatan Diumumkan Minggu (30/4) Malam

Di sisi konsumen, bank-bank mengatakan bahwa permintaan yang lemah kembali muncul untuk kartu kredit, mobil, dan bentuk-bentuk kredit rumah tangga lainnya, meskipun tidak seperti yang terlihat pada akhir tahun lalu.

Kepala Ekonom J.P. Morgan Michael Feroli mengatakan pengetatan standar mungkin tidak separah yang dibayangkan jika melihat tekanan perbankan.

"Penurunan permintaan terjadi, khususnya lebih dari separuh bank. Hal itu dilihat dari penurunan jumlah perusahaan kecil yang ingin meminjam dan tampaknya memberikan gambaran suram tentang prospek ke depan," kata dia.

Survei SLOOS menjadi sangat penting sejak kegagalan Silicon Valley Bank (SVB).

Federal Reserve telah menaikkan suku bunga secara agresif untuk mengendalikan inflasi sejak Maret 2022. Cara itu kemudian meningkatkan biaya pinjaman uang untuk bisnis dan rumah tangga serta menghambat investasi dan pembelian besar. Dampaknya dirasakan dengan cepat melalui kenaikan suku bunga hipotek rumah.

Tiga survei SLOOS terakhir, sejak awal kenaikan suku bunga, telah menunjukkan peningkatan jumlah bank yang memperketat suku bunga. Namun, para pembuat kebijakan tidak ingin pengetatan kredit itu berlanjut hingga menyebabkan resesi.

Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan ketegangan yang muncul di sektor perbankan pada awal Maret 2023 tampaknya menghasilkan kondisi kredit yang lebih ketat untuk rumah tangga dan bisnis.

"Pada gilirannya, kondisi kredit yang lebih ketat itu kemungkinan akan membebani aktivitas ekonomi, perekrutan tenaga kerja, dan inflasi. Tingkat efek tersebut masih belum pasti," kata dia dalam sebuah konferensi pers pada hari Rabu.

Di sisi lain, para ekonom memperkirakan kredit akan terus mengetat dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Menguat Sejak Awal Tahun, Simak Prospeknya




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×