Sumber: Channel News Asia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - StarHub resmi mengakuisisi seluruh bisnis broadband MyRepublic, seperti diumumkan pada Selasa (12/8/2025).
Sebelumnya, StarHub telah memegang 50,1% saham MyRepublic Broadband.
Baca Juga: MyRepublic Jangkau Pontianak, Bagian dari Strategi Ekspansi ke Sembilan Kota
Melansir Channelnewsasia pada Rabu (13/8/2025), melalui transaksi terbaru ini, StarHub membeli sisa 49,9% saham, termasuk merek MyRepublic di Singapura serta sejumlah aset operasional penting yang terkait dengan bisnis broadband tersebut.
Nilai kesepakatan mencapai S$105,2 juta (US$81,8 juta), terdiri atas S$94,3 juta untuk pembelian saham dan S$10,9 juta untuk aset milik MyRepublic Broadband, berdasarkan pengajuan di Bursa Singapura (SGX).
Langkah ini, menurut StarHub, memperkuat strategi multi-merek dan multi-segmen perusahaan di pasar broadband Singapura, serta menciptakan nilai tambah melalui diferensiasi layanan dan bundling produk lintas segmen.
“Ini bukan sekadar akuisisi. Ini percepatan,” ujar CEO StarHub, Nikhil Eapen.
“Dengan kepemilikan penuh, kami bisa bergerak lebih cepat, melangkah lebih jauh, dan melayani pelanggan dengan lebih jelas dan penuh perhatian.”
Baca Juga: Percepat Pemerataan Infrastruktur, MyRepublic Rambah 9 Kota Baru
Eapen menambahkan, lanskap broadband Singapura tengah memasuki fase konsolidasi, di mana skala, kualitas, dan ketahanan menjadi faktor penting. Menurutnya, pemain kecil akan semakin sulit bertahan tanpa platform yang kuat.
Sementara itu, MyRepublic memastikan bahwa operasional lainnya tetap berjalan normal pasca akuisisi.
Bisnis seluler di Singapura dan Selandia Baru, masing-masing di bawah merek MyRepublic dan Rocket Mobile serta unit platform digital MyRepublic Digital akan terus beroperasi.
Pengumuman ini datang sehari setelah manajer aset Keppel menyatakan akan menjual operasi telekomunikasi M1 kepada Simba Telecom dengan nilai perusahaan S$1,43 miliar (US$1,11 miliar).
Baca Juga: MyRepublic Bidik 2 Juta Pelanggan di Tahun Ini, Genjot Ekspansi & Efisiensi Teknologi
StarHub sebelumnya, pada 2022, telah mendapatkan persetujuan regulator dari Infocomm Media Development Authority untuk mengakuisisi mayoritas saham MyRepublic Broadband.
Menanggapi pertanyaan media, juru bicara StarHub mengatakan tidak ada rencana restrukturisasi tim atau perubahan layanan dalam waktu dekat.
“Fokus kami tetap pada memberikan kualitas, keandalan, dan pengalaman tanpa hambatan bagi pelanggan, sambil terus menyelaraskan dan memperkuat bisnis,” ujarnya.