Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - KAOHSIUNG. Taiwan Selatan pada hari Jumat (4/10) berupaya membersihkan kerusakan akibat banjir dan angin kencang setelah Topan Krathon menghantam kota pelabuhan utama. Status Krathon, yang sekarang telah berubah status menjadi depresi tropis.
Pemerintah di Kaohsiung dan daerah tetangga Pingtung mengumumkan hari libur kerja keempat berturut-turut. Mereka tengah berusaha keras untuk memompa air banjir, menyingkirkan pohon tumbang, dan membersihkan jalan.
"Kami berharap dapat segera memulihkan pasokan transportasi, air, dan listrik, sehingga pekerjaan dan kehidupan dapat kembali normal," kata Wali Kota Kaohsiung Chen Chi-mai kepada wartawan, seperti dikutip dari Reuters.
Pemerintah kota mengatakan sedang menangani lebih dari 2.000 pohon yang tumbang di jalan. Pekerja menggunakan derek untuk menyingkirkan pohon tumbang dan rambu lalu lintas di Kaohsiung, kota dan sekitarnya yang berpenduduk 2,7 juta orang. Beberapa jalan diblokir dan dilakukan pengalihan lalu lintas dan pejalan kaki.
"Karung pasir tidak berhasil. Angin tetap mendorong air masuk. Untungnya, itu hanya berlangsung beberapa jam dan kemudian kami mulai membersihkan," kata Clark Huang, 49 tahun.
Baca Juga: Taiwan Ditutup Jelang Terjangan Angin Topan Krathon
Topan biasanya memang menghantam pantai timur Taiwan yang bergunung-gunung dan jarang penduduknya, tetapi kali ini Krathon, secara tidak biasa, menghantam pantai baratnya yang datar.
Hampir 100.000 rumah tangga, hampir semuanya di Kaohsiung dan Pingtung, masih belum mendapatkan aliran listrik. Sementara 129.000 rumah tangga di Kaohsiung kekurangan pasokan air.
Departemen pemadam kebakaran mengatakan jumlah korban tewas masih dua orang, kedua pria tewas di pantai timur sebelum topan itu menerjang daratan, dengan satu orang hilang dan 667 orang terluka.
Taiwan membuka kembali jalur kereta api berkecepatan tinggi utara-selatannya, serta sebagian besar rute kereta api biasa kecuali dua jalur cabang, tetapi gangguan pada transportasi udara terus berlanjut, dengan pembatalan 15 penerbangan internasional dan 88 penerbangan domestik.
Bandara Kaohsiung mengalami kerusakan pada dua jembatan udara, sementara bandara di Pulau Orchid yang terpencil mengalami hanyutnya alat bantu pendaratan, meskipun keduanya tetap buka, tambah kementerian tersebut.
Kementerian Transportasi menyebut pekerja di pelabuhan Kaohsiung sedang membersihkan beberapa peti kemas barang yang terlempar dari tumpukannya untuk memastikan operasi tidak terpengaruh, kata kementerian transportasi.