kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Topan Krathon Mengancam Taiwan, 40.000 Tentara Dikerahkan untuk Evakuasi Warga


Selasa, 01 Oktober 2024 / 10:26 WIB
Topan Krathon Mengancam Taiwan, 40.000 Tentara Dikerahkan untuk Evakuasi Warga
ILUSTRASI. A damaged tent is seen as Typhoon Megi hits Hualien, eastern Taiwan, September 27, 2016. REUTERS/Tyrone Siu


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - KAOHSIUNG, Taiwan. Taiwan mengerahkan hampir 40.000 tentara pada Selasa (1/10) untuk memperkuat upaya penyelamatan seiring mendekatnya Topan Krathon ke pantai barat daya yang padat penduduk.

Topan ini diperkirakan akan menyebabkan gelombang badai besar. Sementara penjaga pantai berusaha menemukan 19 pelaut yang terpaksa meninggalkan kapal mereka.

Taiwan sering dilanda topan, tetapi biasanya topan-topan tersebut mendarat di pantai timur yang berbukit dan jarang penduduk. Namun, Topan Krathon diprediksi akan menghantam dataran barat yang rata.

Baca Juga: Aktivitas Pabrik di Asia Melambat Terdampak Ketidakpastian Global

Topan Krathon diperkirakan akan mendarat di kota pelabuhan besar Kaohsiung pada Rabu (2/10) pagi, kemudian bergerak melintasi bagian tengah Taiwan menuju timur laut dan keluar ke Laut Cina Timur, menurut Badan Cuaca Pusat Taiwan (CWA).

Kaohsiung, yang berpenduduk sekitar 2,7 juta jiwa, telah mendeklarasikan hari libur dan meminta warganya untuk tetap di rumah. Krathon, yang dikategorikan sebagai super topan oleh Pusat Peringatan Topan Gabungan Angkatan Laut AS, semakin mendekati Taiwan.

Li Meng-hsiang, seorang ahli cuaca dari CWA mengatakan bahwa topan ini telah mencapai intensitas maksimumnya dan mungkin sedikit melemah saat mendekati Taiwan.

Ia memperingatkan, adanya angin kencang lebih dari 150 kph (93 mph) di barat daya Taiwan.

"Gelombang badai bisa membawa air pasang ke daratan," kata Li.

Baca Juga: Taiwan akan Naikkan Tarif Listrik untuk Kedua Kalinya di Tahun Ini

"Jika hujan deras turun, akan sulit mengalirkan air, sehingga area pesisir berpotensi terkena banjir."

Wali Kota Kaohsiung, Chen Chi-mai, dalam pertemuan manajemen bencana, menyatakan bahwa topan ini "tidak kalah kuat" dari Topan Thelma tahun 1977 yang menewaskan 37 orang dan menghancurkan kota tersebut.

Pemerintah kota memperingatkan warganya untuk tidak pergi ke pantai, pegunungan, atau sungai, dan menghindari keluar rumah kecuali benar-benar diperlukan.

Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan bahwa lebih dari 38.000 tentara sudah siaga, sementara penduduk Kaohsiung juga mempersiapkan diri.

Baca Juga: Joe Biden Setujui US$567 Juta untuk Dukungan Pertahanan Taiwan

Pencarian Pelaut

Di lepas pantai tenggara, penjaga pantai Taiwan mengirim kapal untuk menyelamatkan 19 pelaut dari kapal kargo Blue Lagoon yang terpaksa meninggalkan kapal karena bagian ruang mesin mulai kemasukan air.

Sebuah helikopter penyelamat harus kembali karena angin kencang dan hujan lebat.

Penjaga pantai mengatakan, kru kapal tersebut terdiri dari tujuh orang Ukraina, sembilan orang Mesir, dan tiga orang Rusia. Kapal itu berangkat dari Pelabuhan Caofeidian di China menuju Singapura.

Baca Juga: Taiwan Bunyikan Alarm Kencang Terait Ancaman Militer Baru dari China

Kementerian Transportasi mengatakan, 85 penerbangan domestik dan sembilan penerbangan internasional telah dibatalkan untuk hari Rabu, sementara layanan kapal ke pulau-pulau terluar juga dihentikan.

Jalur kereta yang menghubungkan Taiwan bagian selatan dan timur ditutup, meskipun jalur kereta cepat utara-selatan tetap beroperasi dengan pemeriksaan keselamatan yang lebih ketat untuk angin dan puing-puing.

Di Kaohsiung, sebagian besar toko dan restoran menutup pintu, dan pasar tradisional menghentikan aktivitasnya dengan jalanan yang tampak sepi.

Di distrik Siaogang, yang merupakan lokasi bandara kota, penduduk berlatih memasang penghalang logam dengan cepat untuk mencegah air masuk ke tempat parkir bawah tanah.

"Kami hanya punya beberapa menit untuk bereaksi jika banjir datang," kata Chiu Yun-ping, wakil ketua komite warga di gedung tersebut.

Baca Juga: Tiongkok Mendesak Kewaspadaan Terhadap Serangan Siber Taiwan

Chen Mei-ling, yang tinggal di dekat pelabuhan, mengatakan bahwa saat topan sebelumnya, air pasang mencapai beberapa meter dari pintu utama rumahnya, dan ia sudah mempersiapkan diri.

"Kami sudah menyiapkan senter dan persediaan makanan darurat," ujar Chen.

"Ini topan yang kuat dan kami khawatir."


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×