Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Pemerintah India resmi mengizinkan ekspor batubara setelah pembangkit listrik di negara tersebut mencatatkan surplus pasokan. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Informasi India, Ashwini Vaishnaw, pada Jumat (12/12/2025).
Dalam kebijakan terbaru ini, pembangkit listrik yang memiliki akses pasokan batubara domestik akan diperbolehkan mengekspor hingga 50% dari alokasi mereka, serta menggunakan batubara secara fleksibel di antara perusahaan-perusahaan dalam satu grup.
Upaya Kurangi Ketergantungan Impor dan Majukan Sektor Pertambangan
India, sebagai produsen batubara terbesar kedua di dunia, terus membuka sektor pertambangan batubara untuk pelaku swasta dan penambangan komersial. Langkah ini dilakukan untuk memenuhi permintaan energi yang meningkat serta mengurangi ketergantungan pada impor.
Baca Juga: Permintaan Batubara China Diprediksi Turun untuk Pertama Kalinya Sejak 2017
Kebijakan ekspor ini muncul di tengah penurunan pembangkit listrik tenaga batubara yang biasanya menyumbang sekitar 75% dari total produksi listrik India. Pada 2024, pembangkit batubara tercatat turun tujuh dari sebelas bulan terakhir, menjadi penurunan paling signifikan sejak 2020.
Kebijakan tersebut juga diperkirakan memberi keuntungan bagi Coal India Ltd, produsen batubara terbesar di India yang menyumbang sekitar tiga perempat produksi nasional.
Stok Batubara Melimpah, Permintaan Listrik Melambat
Menurut laporan iEnergy Natural Resources pekan ini, stok batu bara di pembangkit listrik India berada pada level yang sangat nyaman, didorong oleh produksi domestik yang kuat serta melambatnya pertumbuhan permintaan listrik.
Kondisi ini membuka ruang bagi pemerintah untuk memperlonggar aturan dan mengizinkan sebagian stok diekspor.
India Lelang Batubara untuk Kebutuhan Industri
Selain mengizinkan ekspor, kabinet India juga menyetujui pelelangan batubara untuk berbagai penggunaan industri. Kebijakan ini memungkinkan pembeli domestik mendapatkan pasokan batubara jangka panjang tanpa pembatasan penggunaan akhir kecuali untuk batubara kokas (coking coal), yang tidak termasuk dalam skema.
Pemerintah juga menegaskan bahwa pedagang (traders) tidak diperbolehkan ikut serta dalam proses pelelangan guna menjaga transparansi dan memastikan pasokan langsung kepada pengguna akhir.
Baca Juga: India Targetkan Pembangkit Listrik Tenaga Batubara Capai 307 Gigawatt di 2035
Dorong Pemanfaatan Cadangan dan Kurangi Ketergantungan Impor
Dalam pernyataannya, pemerintah India menyebut kebijakan ini bertujuan untuk:
-
mempercepat pemanfaatan cadangan batubara nasional,
-
menyederhanakan proses bisnis, dan
-
mengurangi ketergantungan pada impor batubara.













