Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Persediaan minyak sawit Malaysia menyusut pada akhir Mei ketika Indonesia menghentikan pengiriman ekspor. Namun, produksi turun kurang dari yang diharapkan, data Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) menunjukkan pada hari Jumat.
Stok di produsen terbesar kedua dunia turun 7,37 persen dari April menjadi 1,52 juta ton. Produksi, yang telah meningkat dalam dua bulan terakhir, turun 0,07 persen menjadi 1,46 juta ton. Impor turun 33,9 persen.
Ekspor melonjak 26,67 persen menjadi 1,36 juta ton, tertinggi sejak Desember, karena pedagang beralih ke minyak sawit Malaysia setelah produsen utama Indonesia memberlakukan larangan ekspor yang berlangsung selama tiga minggu.
Baca Juga: Ekonom Nilai Menaikkan Pajak Ekspor Lebih Ideal Ketimbang Kebijakan DMO Minyak Sawit
Namun laju ekspor yang kuat sepertinya tidak akan bertahan di bulan Juni karena Indonesia telah mengubah kebijakan dan sekarang bersiap untuk mempercepat ekspor setidaknya 1 juta ton minyak nabati.
Indonesia melakukan berbagai perubahan aturan ekspor untuk mendorong pengiriman ke luar negeri, termasuk mengurangi pajak dan retribusi ekspor secara keseluruhan.
Dimulainya kembali pasokan Indonesia akan membatasi ekspor Malaysia mulai paruh kedua Juni dan seterusnya, membuat angka produksi menjadi kunci untuk aksi harga, kata Anilkumar Bagani, kepala penelitian pialang minyak nabati Sunvin Group yang berbasis di Mumbai.