Sumber: Investopedia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Warren Buffett dan Charlie Munger membangun kerajaan investasi Berkshire Hathaway menjadi raksasa dengan filosofi sederhana: memahami bisnis lebih dalam jauh lebih penting daripada sekadar menghitung angka di atas kertas.
Bagi mereka, kesuksesan investasi tak bergantung pada rumus rumit atau model keuangan yang kompleks, melainkan pada pemahaman mendalam tentang bagaimana sebuah bisnis benar-benar berjalan.
Bisnis, Bukan Sekadar Angka
Bagi Buffett dan Munger, membeli saham sama artinya dengan membeli sebagian kepemilikan bisnis. Mereka melihat setiap investasi seolah membeli seluruh perusahaan.
Baca Juga: Strategi Investasi 90/10 Warren Buffett: Kunci Kekayaan Jangka Panjang
“Kami berpikir seperti pemilik. Pertanyaannya bukan sekadar berapa harga saham hari ini, tapi bagaimana bisnis ini akan terlihat dalam lima atau sepuluh tahun ke depan,” ujar Buffett dalam rapat tahunan 2013.
Pendekatan jangka panjang ini membuat mereka lebih fokus pada kualitas bisnis dibandingkan fluktuasi harga harian. Prinsip dasarnya: hanya beli saham dari bisnis yang ingin dimiliki selamanya, dan yakin akan semakin kuat di masa depan.
Pilih Bisnis yang Sederhana dan Mudah Dipahami
Keduanya menghindari perusahaan dengan model bisnis yang rumit.
Mereka hanya tertarik pada bisnis yang mudah dimengerti, memiliki pendapatan konsisten, serta keunggulan kompetitif berkelanjutan—yang dikenal sebagai economic moat.
Baca Juga: Pendekatan Investasi Jangka Panjang Jadi Fokus dalam Diskusi Pasar Modal
Selain itu, mereka menilai pentingnya skala bisnis yang besar, manajemen yang baik, dan tingkat pengembalian ekuitas yang solid.
Kualitas dan Budaya Perusahaan Jadi Kunci
Munger pernah berkata, “Kami tidak tahu cara membeli saham hanya dari melihat angka.” Ia menegaskan bahwa laporan keuangan hanyalah sebagian kecil dari gambaran besar.
Yang jauh lebih penting adalah kualitas manajemen, hubungan dengan pelanggan, budaya perusahaan, dan posisi di industri.













