Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Buffett dikenal dengan pendekatan investasi yang memprioritaskan pemikiran jangka panjang dan menyebarkan uang ke berbagai bisnis dan industri Amerika.
Ia sering kali mengajarkan kesabaran kepada para pengikutnya yang gemar berinvestasi, memperingatkan mereka agar tidak terlalu reaksioner, tidak peduli ke arah mana pasar bergerak.
"Orang-orang yang terlalu kesal dengan fluktuasi harga seharusnya tidak memiliki saham sama sekali," kata Buffett kepada "Squawk Box" CNBC pada bulan Februari 2018.
Saran khasnya: Jangan membuat keputusan investasi yang terburu-buru berdasarkan prakiraan keuangan terbaru atau prediksi ekonom.
"Takutlah saat orang lain tamak, dan serakahlah saat orang lain takut," tulisnya di The New York Times pada tahun 2008.
Baca Juga: Investor dan Ekonom Sama-Sama Cemas Tarif Trump, Ini Nasihat Jitu Warren Buffett
Lebih umum, filosofi Buffett berpendapat bahwa memegang berbagai macam saham untuk waktu yang lama — minimal 10 tahun — pada akhirnya akan membuahkan hasil, karena pasar biasanya cenderung naik seiring berjalannya waktu.
"Jangkauan komitmen seperti itu hampir selalu jauh lebih lama dari satu tahun. Dalam banyak hal, pemikiran kami melibatkan beberapa dekade," tulis Buffett dalam suratnya di bulan Februari.
Dia menambahkan, "Pembelian jangka panjang ini terkadang membuat mesin kasir berbunyi seperti lonceng gereja."