kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.847   -30,00   -0,18%
  • IDX 6.433   -8,40   -0,13%
  • KOMPAS100 921   -1,92   -0,21%
  • LQ45 718   -5,19   -0,72%
  • ISSI 203   1,01   0,50%
  • IDX30 375   -2,88   -0,76%
  • IDXHIDIV20 455   -3,77   -0,82%
  • IDX80 104   -0,55   -0,52%
  • IDXV30 111   -0,83   -0,74%
  • IDXQ30 123   -0,81   -0,66%

Strategi Pendiri Apple Steve Jobs Saat Krisis Keuangan 2008: Investasi, Bukan PHK


Jumat, 11 April 2025 / 16:46 WIB
Strategi Pendiri Apple Steve Jobs Saat Krisis Keuangan 2008: Investasi, Bukan PHK
ILUSTRASI. Steve Jobs, Chief Executive Officer of Apple Inc., pada Apple Worldwide Developers Conference 2011 di San Francisco, California, Amerika Serikat, pada Senin, 6 Juni 2011. Salah satu pendiri Apple, Steve Jobs, memiliki pendekatan unik dalam menghadapi krisis ekonomi


Sumber: Fortune | Editor: Noverius Laoli

Wedbush mencatat bahwa sekitar 90% iPhone, 75%-80% iPad, dan lebih dari 50% Mac dibuat di China. 

Para analis memperkirakan bahwa tarif tambahan akan meningkatkan harga produk Apple, dengan potensi skenario di mana iPhone 16 bisa mencapai harga lebih dari US$ 2.000, angka yang sulit diterima konsumen.

Jeff Fieldhack, direktur penelitian di Counterpoint Research, menilai bahwa kebijakan tarif Trump merupakan strategi negosiasi. 

Baca Juga: Belajar dari Strategi Investasi ala Dirut Digital Mediatama Maxima Budiasto Kusuma

Namun, jika perang dagang terus berlanjut selama berbulan-bulan, Apple mungkin sulit mempertahankan filosofi bertahan dalam krisis seperti yang diterapkan Jobs.

Respon para CEO terhadap ketidakpastian ekonomi sangat bergantung pada kondisi perusahaan mereka. 

Jamie Dimon, CEO JP Morgan Chase, misalnya, mengambil pendekatan langsung dalam menghadapi krisis keuangan 2008. Mengingat peran bank dalam kehancuran ekonomi saat itu, ia tidak memiliki banyak pilihan.

Dimon mengungkapkan dalam podcast How Leaders Lead bahwa Alan Schwartz, CEO Bear Stearns saat itu, pernah meneleponnya pada suatu malam dengan permintaan mendesak: perusahaan membutuhkan US$ 30 miliar segera. 

Baca Juga: Tips Investasi ala Noviady Wahyudi, Konsisten Berinvestasi Sejak Muda

JP Morgan akhirnya membeli Bear Stearns dalam waktu seminggu untuk menghindari keruntuhan pasar yang lebih parah.

Dari pengalamannya menghadapi krisis, Dimon menekankan pentingnya kesiapan dalam menghadapi gejolak ekonomi. 

“Layani klien Anda, lakukan pekerjaan yang hebat saat turun, bukan hanya saat naik. Jangan merayakan pasang surut, bersiaplah saat pasang surut,” ujarnya.

Selanjutnya: Perdana Karya Perkasa (PKPK) Balikkan Rugi Jadi Laba Rp 15,9 Miliar pada 2024

Menarik Dibaca: Alibaba Cloud Perkuat Fungsi AI dengan Inovasi Terbaru bagi Pelanggan Internasional



TERBARU

[X]
×