kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   29.000   1,24%
  • USD/IDR 16.616   9,00   0,05%
  • IDX 8.067   -160,68   -1,95%
  • KOMPAS100 1.104   -18,58   -1,66%
  • LQ45 772   -16,13   -2,05%
  • ISSI 289   -5,28   -1,79%
  • IDX30 403   -8,81   -2,14%
  • IDXHIDIV20 455   -7,63   -1,65%
  • IDX80 122   -2,25   -1,82%
  • IDXV30 131   -1,45   -1,10%
  • IDXQ30 127   -1,92   -1,49%

Subsidi Mobil Listrik Dihapus, General Motors (GM) Diproyeksi Rugi US$ 1,6 Miliar


Selasa, 14 Oktober 2025 / 19:49 WIB
Subsidi Mobil Listrik Dihapus, General Motors (GM) Diproyeksi Rugi US$ 1,6 Miliar
ILUSTRASI. FILE PHOTO - The GM logo is seen at the General Motors Assembly Plant in Ramos Arizpe, in Coahuila state, Mexico November 25, 2017. REUTERS/Daniel Becerril/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - DETROIT. General Motors (GM) menyebut pihaknya akan mencatat kerugian sebesar US$ 1,6 miliar pada kuartal ketiga tahun ini. Keputusan ini diambil setelah perusahaan ini akan melakukan penyesuaian besar terhadap strategi kendaraan listriknya, menyusul penghapusan insentif pajak dari pemerintah AS yang sebelumnya menjadi pendorong utama penjualan mobil listrik.

Langkah ini mencerminkan tantangan yang tengah dihadapi industri otomotif AS, di mana sejumlah produsen mobil, termasuk GM dan Ford, mulai menunda atau bahkan membatalkan peluncuran model kendaraan listrik serta pembangunan pabrik baterai. Permintaan pasar terhadap mobil listrik ternyata lebih lemah dari perkiraan, dan kini akan menurun lebih jauh setelah insentif pajak federal senilai US$ 7.500 untuk kendaraan listrik dicabut oleh pemerintahan Trump.

Dalam dokumen resmi yang dirilis Selasa (14/10), GM menyatakan perubahan kebijakan pemerintah AS, termasuk berakhirnya insentif pajak bagi konsumen dan pelonggaran aturan emisi akan membuat laju adopsi kendaraan listrik akan melambat dalam waktu dekat. 

Baca Juga: GM Tractors & GM Mobil Ekspansi Alat Berat EV dan Truk Listrik

Sebelumnya, GM dan Ford sempat mencoba menyiasati berakhirnya insentif tersebut dengan menawarkan skema insentif pajak lewat program sewa kendaraan listrik melalui dealer. Namun, kedua perusahaan akhirnya menarik kembali rencana itu. Meski begitu, GM menegaskan bahwa model kendaraan listrik yang saat ini sudah diproduksi, termasuk dari merek Chevrolet, GMC, dan Cadillac, tidak akan terdampak oleh perubahan strategi ini.

Perusahaan yang berbasis di Detroit ini juga memberi sinyal kemungkinan muncul beban tambahan di masa depan, karena mereka masih terus mengevaluasi kapasitas produksi dan keberadaan pabrik-pabriknya. Dalam laporan sementara, kerugian sebesar US$ 1,6 miliar ini akan berasal dari kerugian US$ 1,2 miliar penyesuaian nilai aset terkait kapasitas produksi kendaraan listrik, serta US$ 400 juta untuk biaya pembatalan kontrak dan penyelesaian komersial lainnya.

GM berencana mencatat seluruh beban tersebut sebagai penyesuaian dalam laporan keuangan non-GAAP mereka untuk kuartal ketiga, yang akan diumumkan secara resmi pada awal pekan depan

Selanjutnya: Ahmad Ali Yakin PSI Lolos Masuk ke Senayan pada Pemilu 2029

Menarik Dibaca: Sentimen Positif Pasar Kripto di Tengah Tekanan Penambahan Tarif Impor AS ke China




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×