Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Raja Malaysia mengatakan, untuk tidak menyeret negeri jiran ke arah ketidakpastian politik, ketika Majelis Rendah mengadakan pertemuan untuk pertama kalinya sejak Perikatan Nasional mengambil alih pemerintahan.
Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah menyatakan dalam pidatonya, perbedaan pendapat di antara anggota parlemen Malaysia tidak boleh berakhir dengan permusuhan dan serangan pribadi.
"Sebaliknya, perbedaan-perbedaan ini harus berfungsi sebagai dasar untuk memicu ide-ide baru, untuk mengembangkan dan menyatukan negara, bukan sebaliknya," katanya di hadapan anggota parlemen Malaysia, Senin (18/5).
Baca Juga: Malaysia memanas, parlemen setuju usulan mosi tidak percaya atas Perdana Menteri
"Saya ingin memberi saran, jangan menyeret negara ini lagi ke ketidakpastian politik, ketika warga sudah menghadapi berbagai masalah dan masa depan yang sulit karena pandemi Covid-19," ujar Raja seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Sidang Senin (18/5), yang menandai pembukaan sesi ketiga parlemen ke-14, hanya menampilkan pidato raja.
Tidak ada pembahasan mosi, termasuk usulan Mahathir Mohamad atas mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, yang sudah mendapat persetujuan Ketua Parlemen Ariff Md Yusoff. Mosi ini yang membuat suhu politik di Malaysia mendidih lagi.
Turbulensi politik
Muhyiddin sebelumnya mengambil alih jabatan puncak pemerintahan dari Mahathir yang mengundurkan diri.
Baca Juga: Raja prihatin atas polarisasi rasial di Malaysia
Pada awal pidatonya, Raja menyebutkan, dia telah menyarankan Mahathir untuk tidak mundur sebagai Perdana Menteri pada Februari lalu. "Tapi, dia tegas dengan keputusannya, dan meskipun saya sedih, saya harus menerimanya," katanya.
“Setiap kontes berakhir, turbulensi politik tidak bisa dibiarkan berlanjut tanpa akhir. Setelah melalui semua proses dan sejalan dengan Konstitusi Federal, saya menunjuk Muhyiddin Yassin memerintahkan kepercayaan mayoritas anggota parlemen,” ujar Raja.
Raja menambahkan, ia telah melaksanakan tugasnya secara transparan dan adil, sejalan dengan konsep monarki konstitusional dan demokrasi parlementer.