kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sukses membangun Alibaba Rusia dengan modal dengkul (2)


Jumat, 26 April 2019 / 11:30 WIB
Sukses membangun Alibaba Rusia dengan modal dengkul (2)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tri Adi

Tidak butuh waktu lama bagi Tatyana membawa bisnisnya berkembang. Hanya butuh waktu tiga tahun, nilai perusahaan e-commerce yang dia rintis melesat mencapai US$ 600 juta. Kala itu, perusahaan private equity datang mendekatinya dengan tujuan ingin ikut menanamkan modal di Wildberries. Namun, perempuan kelahiran Oblast Moskwa itu menolak. Satu-satunya tawaran modal yang dia terima hanya dari pribadi satu temannya bernama Sergei Anufriev.

Wildberries sukses menjadi Alibaba-nya Rusia. Kesuksesan perusahaan e-commerce tersebut telah berhasil mengantarkan Tatyana Bakalchuck sebagai salah satu dari dua wanita terkaya di negaranya dengan total kekayaan sekitar US$ 1 miliar. Dia bertengger di jajaran orang terkaya di dunia versi Forbes.

Tatyana membangun bisnisnya dari nol, tanpa modal besar. Dia hanya seorang guru bahasa Inggris saat merintis Wildberries pada tahun 2004. Modal utama perempuan berusia 43 tahun ini hanyalah tekad bulat.

Awalnya, Tatyana menjalankan bisnis jualan pakaian ibu-ibu secara online. Semua proses bisnis dia kerjakan sendiri, mulai dari memesan katalog peritel Jerman, menjualnya secara online dan mengantarkan sendiri barang-barang yang terjual ke pembeli di sekitar Moskow. Dalam mengantar, ia acap menggunakan kereta bawah tanah atau bus.

Tatyana memang mengonsep Wildberries sebagai tempat berbelanja bagi orang-orang seperti dirinya kala itu. Yakni ibu-ibu dengan anggaran dan waktu terbatas untuk berbelanja.

Meski modal dengkul, wanita lulusan studi humaniora dan sosial dari Moscow Region State Institute hanya butuh tiga tahun untuk membawa Wildberries naik ke puncak.

Di tahun pertama, Tatyana memfungsikan apartemen tempatnya tinggalnya bersama sang suami dan anak sebagai gudang penyimpanan barang-barang, sebelum dijual kembali secara daring.

Dia memesan pakaian dalam jumlah besar dari katalog pesanan melalui Jerman, difoto dan kemudian diposting di situs webnya. Pelanggannya tidak perlu membayar di muka dan menyediakan layanan-antar.

Dengan bantuan suaminya yang memang ahli teknologi informasi (TI), bisnis Tatyana terus berkembang. Di tahun kedua, dia sudah memiliki kantor kecil, gudang yang layak, serta merekrut karyawan pertama yaitu pengembang situs web dan operator pusat panggilan.

Saat Wildberries semakin besar, sang suami Vladislav Bakalchuk memutuskan meninggalkan pekerjaannya dan fokus membantu Tatyana mengembangkan bisnis e-commerce tersebut dan sekaligus tercatat sebagai salah satu pendiri.

Tahun 2006, Tatyana mendapatkan kenalan bernama Sergei Anufriev dan memutuskan supaya ikut berinvestasi di Wildberries. Saat nilai perusahaan tersebut berkembang, dia didekati perusahaan private equity untuk masuk menjadi investor.

Namun, Tatyana menolak dan mengatakan tidak membutuhkan uang. Itu sebabnya hingga saat ini, perusahaan masih perusahaan pribadinya.

Walaupun sudah menjadi bagian dari jajaran orang kaya di dunia, jalan yang dilalui Tatyana tidaklah mulus tanpa lubang. Pada tahun 2006, ancaman pertama mulai menghadang bisnis. Peritel Jerman yang jadi sumber produk dagangannya mencoba memasuki pasar Rusia. Dari situ, dia akhirnya menandatangani kesepakatan langsung dengan merek-merek seperti Tom Tailor, s.Oliver, dan Adidas.

Sejak tahun 2014, Wildberry telah menambahkan produk kecantikan, mainan, dan peralatan rumah tangga. Saat ini, perusahaan menjual sekitar 10.000 merek, termasuk Asics, Geox, L'Oral, dan Nike.

Wildberries memiliki saat memiliki pangsa pasar yang luas dan jaringan logistik. Perusahaan juga mulai ponsel dan perangkat elektronik lainnya. Namun, pakaian dan sepatu masih menyumbang 70% pendapatan.

Perusahaan ini menangani 150.000 pesanan sehari, mengoperasikan lebih dari 600 truk dan van di Rusia serta di beberapa negara tetangga.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×