kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sumber: Vaksin AstraZeneca akan jadi vaksin pertama yang dapat persetujuan di India


Jumat, 01 Januari 2021 / 17:55 WIB
Sumber: Vaksin AstraZeneca akan jadi vaksin pertama yang dapat persetujuan di India
ILUSTRASI. Vaksin AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Regulator obat India akan menyetujui penggunaan darurat vaksin virus corona yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford, menurut tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Keputusan itu akan membuka jalan bagi peluncuran vaksin di India, yang memiliki jumlah infeksi Covid-19 tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat.

Inggris dan Argentina telah mengesahkan vaksin untuk penggunaan publik yang mendesak.

Mengutip Reuters, Jumat (1/1), dua sumber yang enggan disebut namanya juga mengatakan, Organisasi Kontrol dan Standar Obat Sentral India (CDSCO), yang para ahlinya bertemu untuk kedua kalinya pekan ini, juga dapat menyetujui vaksin yang dikembangkan secara lokal oleh Bharat Biotech.

"Baik AstraZeneca dan Bharat Biotech akan mendapat persetujuan hari ini," kata salah satu sumber seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Apa perbedaan vaksin Oxford-AstraZeneca dan Pfizer/BioNTech?

"Semua persiapan sudah dilakukan dengan mempertimbangkan tanggal hari ini."

Sumber lain kurang yakin tentang prospek Bharat Biotech.

Seorang perwakilan CDSCO menolak berkomentar. Kelompok ini bertemu sehari menjelang uji coba nasional untuk pengiriman vaksin di negara dengan lebih dari 10 juta infeksi virus corona itu.

Lebih dari 50 juta dosis vaksin AstraZeneca telah disimpan oleh produsen lokalnya, Serum Institute of India (SII) dan salah satu sumber mengatakan vaksin dapat mulai diangkut dari cold storage ke negara bagian India pada Sabtu pagi.

SII tidak segera menanggapi permintaan komentar lewat email.

Pada hari Rabu lalu, pemerintah mengatakan bahwa Pfizer Inc butuh lebih banyak waktu untuk menyajikan data untuk otorisasi darurat vaksin yang telah dikembangkannya dengan BioNTech Jerman.

Selanjutnya: Bertambah lagi, India jadi negara terbaru yang umumkan kasus varian baru virus corona




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×