kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Surat Kabar China Ingatkan Risiko Volatilitas Yuan di Tahun Ini


Selasa, 10 Januari 2023 / 10:40 WIB
Surat Kabar China Ingatkan Risiko Volatilitas Yuan di Tahun Ini
ILUSTRASI. Investor harus menghindari risiko mata uang China yuan dan beradaptasi dengan volatilitas valuta asing yang lebih tinggi.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Investor harus menghindari risiko mata uang China yuan dan beradaptasi dengan volatilitas valuta asing yang lebih tinggi. Demikian tiga surat kabar ekonomi di Shanghai dan Beijing mengingatkan dalam artikel di halaman depan pada Selasa (10/1), setelah lebih dari seminggu yuan menguat menguat atas dolar AS.

Mata uang yuan mungkin menguat, tetapi tahun ini akan bergejolak di kedua arah, mereka memperingatkan seperti dikutip Reuters.

Karena surat kabar pada dasarnya menyampaikan pesan yang sama pada hari yang sama dan di halaman depan mereka, mereka hampir pasti diarahkan untuk melakukannya oleh pemerintah China.

Yuan telah menguat 2,2% terhadap dolar AS tahun ini, mencapai level tertinggi hampir lima bulan pada hari Selasa (10/1) dan membalikkan pelemahan di tahun 2022, yang merupakan pelemahan terbesar dalam 28 tahun.

Baca Juga: Kenaikan Bunga The Fed Mendekati Puncak, Dolar AS Tertekan

Optimisme atas pemulihan ekonomi China setelah berakhirnya kontrol pandemi pada akhir November dan awal Desember telah mendorong mata uang yuan.

"Bahkan jika tekanan depresiasi telah berkurang, volatilitas dua arah dalam nilai tukar yuan akan tetap menjadi norma di tahun 2023," tulis Securities Times.

"Surplus neraca berjalan yang menyusut dan kesenjangan hasil antara China dan Amerika Serikat akan terus menambah tekanan depresiasi pada yuan," demikian surat kabar tersebut memperingatkan.

Surat kabar dari Beijing itu, dan dua lainnya mendesak investor untuk mengadopsi netralitas risiko dalam valuta asing.

Kenaikan suku bunga Federal Reserve dan penguatan dolar yang dihasilkan merupakan faktor utama yang membebani yuan pada tahun 2022, karena imbal hasil AS yang lebih tinggi menarik uang ke aset berdenominasi dolar.

Pasar secara luas memperkirakan bank sentral AS terus menaikkan suku bunga pada beberapa pertemuan berikutnya sampai yakin bahwa inflasi AS telah mencapai puncaknya.

The China Securities Journal of Beijing menuliskan peningkatan ekspektasi ekonomi China tetap menjadi kekuatan paling mendasar dalam menentukan nilai yuan.

"Setelah koreksi yang masuk akal, yuan kemungkinan akan terus tunduk pada volatilitas dua arah, secara bertahap menuju kisaran yang wajar dalam jangka panjang," kata surat kabar itu.

The Shanghai Securities News menyebut, nilai yuan akan ditentukan terutama oleh faktor domestik tahun ini. Laju perbaikan fundamental ekonomi akan menjadi fokus.

Indikator ekonomi China baru-baru ini, termasuk aktivitas pabrik di bulan Desember, menunjukkan bahwa lonjakan infeksi Covid-19 setelah pencabutan pembatasan sosial mengganggu produksi di bulan Desember dan membebani permintaan.

Banyak bank investasi, termasuk Nomura dan JPMorgan, telah menurunkan perkiraan mereka untuk produk domestik bruto Tiongkok untuk kuartal keempat dan 2022.

Baca Juga: Rupiah Spot Melemah Terhadap Dolar AS Pada Perdagangan Selasa (10/1) Pagi




TERBARU

[X]
×