kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Survei: Balas dendam, Beijing harus tutup kantor konsulat AS di Hong Kong


Jumat, 24 Juli 2020 / 07:54 WIB
Survei: Balas dendam, Beijing harus tutup kantor konsulat AS di Hong Kong


Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Hasil jajak pendapat yang dihelat Global Times kepada pembacanya menunjukkan, mayoritas responden setuju jika Beijing menutup konsulat AS untuk Hong Kong dan Makau jika ingin membalas dendam atas aksi penutupan konsulatnya di Houston.

Melansir South China Morning Post, lebih dari 65% responden dalam jajak pendapat online memilih konsulat AS di bekas jajahan Inggris itu. Sementara, konsulay AS di Guangzhou dan Chengdu masing-masing mendapat 10% dan 7% suara.

Surat kabar nasionalis melakukan pemungutan suara setelah kementerian luar negeri China mengutuk AS karena memerintahkan penutupan konsulat jenderal di kota Texas dan mendesaknya untuk segera memperbaiki kesalahannya.

Baca Juga: Hubungan diplomatik Amerika Serikat dan China berpotensi kandas

Sebuah sumber mengatakan pada South China Morning Post pada hari Kamis bahwa Beijing akan menutup konsulat AS di Chengdu, ibukota provinsi Sichuan di China barat daya. Akan tetapi, hal itu belum dikonfirmasi secara resmi.

Dalam jajak pendapat terpisah oleh portal berita Guancha, 66% dari 83.000 responden memilih untuk menutup konsulat AS di Hong Kong dan Makau, diikuti oleh Guangzhou dengan 18% dan Chengdu dengan 7%.

Pengamat mengatakan, tidak mungkin Beijing akan menutup konsulat AS di Hong Kong. Akan tetapi, keberadaan Hong Kong di posisi puncak pada dua jajak pendapat merupakan indikasi kemarahan yang dirasakan oleh beberapa pengguna internet China daratan yang meyakini bahwa Amerika telah mendukung aksi protes baru-baru ini di kota Hong Kong.

Baca Juga: Diplomat top AS: Konsulat Houston jadi pusat pencurian riset militer China

"Warga China marah melihat destabilisasi masyarakat Hong Kong ... dan [Amerika Serikat] Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong telah secara serius mengganggu urusan dalam negeri China," kata Long Xingchun, presiden Institut Urusan Dunia Chengdu, sebuah think tank yang berbasis di Sichuan.




TERBARU

[X]
×