Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2025 menandai dimulainya Generasi Beta, generasi baru manusia yang akan membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan.
Generasi ini mencakup individu yang lahir antara tahun 2025 hingga 2039 dan diproyeksikan akan memberikan dampak besar di abad ke-21 dan bahkan melintasi batas waktu ke abad ke-22.
Definisi Generasi Beta dan Perbedaannya dengan Generasi Sebelumnya
Mengutip sciencealert, generasi Beta adalah istilah yang diperkenalkan oleh firma riset McCrindle, yang sebelumnya juga menciptakan istilah Generasi Alpha. Generasi Beta menjadi penerus dari Generasi Alpha (2010-2024) dan diharapkan mencakup sekitar 16% dari populasi global pada tahun 2035.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Manfaat Menakjubkan Ampas Kopi, Mampu Tingkatkan Kekuatan Beton
Berikut adalah klasifikasi generasi yang telah digunakan selama satu abad terakhir:
- Generasi Beta: 2025-2039
- Generasi Alpha: 2010-2024
- Generasi Z: 1997-2009
- Milenial (Generasi Y): 1981-1996
- Generasi X: 1965-1980
- Baby Boomers: 1946-1964
- Generasi Silent: 1928-1945
Generasi Beta diperkirakan akan menjadi salah satu kelompok yang paling dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, seperti halnya Generasi Alpha yang dijuluki "anak iPad" karena kedekatannya dengan perangkat pintar.
Baca Juga: Eksplorasi Antariksa 2025 Dimulai, Misi-Misi Besar akan Mengubah Sejarah!
Teknologi Sebagai Penentu Identitas Generasi Beta
Teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dan otomasi diprediksi akan menjadi pilar utama yang membentuk kehidupan Generasi Beta. McCrindle menyebutkan bahwa generasi ini tidak hanya akan menghadapi tantangan besar seperti krisis iklim dan pergeseran populasi global, tetapi juga akan memiliki akses yang lebih luas terhadap inovasi teknologi.
Sebagai contoh, sejak peluncuran ChatGPT pada November 2022, alat-alat berbasis AI telah menjadi bagian integral dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Sebuah studi dari Pew Research Center pada tahun 2023 menunjukkan bahwa 20% siswa yang mengetahui tentang ChatGPT telah menggunakannya untuk mendukung pekerjaan sekolah mereka.
Orang tua dari Generasi Beta menghadapi dilema dalam mengelola hubungan anak-anak mereka dengan teknologi. Para ahli mengingatkan bahwa terlalu dini memperkenalkan media sosial kepada anak-anak dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.
Oleh karena itu, ada seruan bagi orang tua untuk menunda penggunaan media sosial oleh anak-anak selama mungkin.
Baca Juga: Anjing dan Kucing Juga bisa Terkena Diabetes, Kenali Tanda-tandanya
Perspektif Terhadap Label Generasi
Meskipun pembagian generasi sering digunakan sebagai lensa untuk memahami perubahan sosial, beberapa ahli, termasuk Presiden Pew Research Center, Michael Dimock, menyarankan agar pembagian ini tidak digunakan secara berlebihan.
Label generasi sebaiknya dimaknai sebagai alat analisis, bukan generalisasi mutlak yang menyederhanakan perbedaan kompleks antara kelompok umur.
Dengan latar belakang yang sangat dipengaruhi oleh teknologi dan tantangan global, Generasi Beta diharapkan tidak hanya menjadi penerus yang mewarisi dunia tetapi juga sebagai inovator yang menciptakan solusi baru. Generasi ini memiliki potensi untuk membentuk masa depan yang lebih berkelanjutan, adil, dan maju secara teknologi.