Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan di Australia mengungkapkan temuan yang sangat menarik terkait penggunaan limbah kopi untuk memperkuat material konstruksi beton.
Mereka berhasil menciptakan beton yang 30% lebih kuat dengan menambahkan ampas kopi yang dibakar ke dalam campuran beton. Temuan ini tidak hanya memiliki potensi besar untuk memperkuat kualitas beton, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan limbah organik yang mencemari lingkungan.
Setiap tahun, dunia menghasilkan sekitar 10 miliar kilogram limbah kopi yang sebagian besar berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Ini menambah beban terhadap masalah pengelolaan sampah dan emisi gas rumah kaca, seperti metana dan karbon dioksida, yang memperburuk perubahan iklim.
Penelitian ini menawarkan solusi konkret untuk masalah tersebut, dengan memberikan kegunaan praktis pada limbah kopi yang selama ini hanya dianggap sampah.
Baca Juga: Eksplorasi Antariksa 2025 Dimulai, Misi-Misi Besar akan Mengubah Sejarah!
Pengolahan Limbah Kopi dengan Proses Pirolisis
Mengutip sciencealert, proses yang digunakan oleh tim peneliti untuk mengolah ampas kopi menjadi bahan yang berguna adalah pirolisis.
Pirolisis adalah proses pemanasan bahan organik pada suhu tinggi (lebih dari 350°C) dalam kondisi tanpa oksigen, yang mengubah bahan organik menjadi biochar—sejenis arang yang kaya karbon dan memiliki struktur porus. Biochar ini kemudian dapat bergabung dengan matriks semen dalam beton, meningkatkan kekuatan dan daya tahan material tersebut.
Rajeev Roychand, seorang insinyur dari Universitas RMIT yang memimpin penelitian ini, menjelaskan bahwa pirolisis adalah metode yang efektif untuk mengubah limbah kopi menjadi bahan yang dapat memperkuat beton. Dengan cara ini, limbah kopi yang biasanya terbuang sia-sia, kini dapat dimanfaatkan untuk tujuan konstruksi yang ramah lingkungan.
Baca Juga: Anjing dan Kucing Juga bisa Terkena Diabetes, Kenali Tanda-tandanya
Namun, meskipun proses ini menjanjikan, para peneliti masih perlu melakukan uji jangka panjang untuk memastikan daya tahan beton yang menggunakan biochar dari limbah kopi. Mereka sedang menguji performa beton ini di bawah kondisi yang ekstrem seperti siklus pembekuan/pencairan, penyerapan air, serta abrasi.
Dampak Positif untuk Lingkungan
Di sisi lain, pengolahan limbah kopi ini juga memberikan solusi bagi dua masalah lingkungan yang besar. Pertama, mengurangi limbah organik yang masuk ke TPA dan menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Kedua, mengurangi ketergantungan pada pasir alam yang semakin langka akibat tingginya permintaan untuk pembangunan infrastruktur global. Pasir, yang sebagian besar diperoleh dari dasar sungai, kini semakin sulit diperoleh dan penambangannya berdampak buruk bagi lingkungan.
Dengan menggunakan biochar dari limbah kopi sebagai tambahan dalam beton, kita tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menjaga kelestarian sumber daya alam seperti pasir. Ini adalah langkah penting menuju pembangunan yang lebih berkelanjutan.
Baca Juga: Pecahkan Rekor Baru! Wahana Eksplorasi NASA Capai Titik Terdekat Matahari
Potensi Penggunaan Limbah Organik Lainnya
Tim peneliti ini tidak hanya berhenti pada ampas kopi. Mereka juga sedang mengembangkan cara untuk menggunakan biochar yang dihasilkan dari limbah organik lainnya, seperti limbah kayu, limbah makanan, dan limbah pertanian.
Hal ini membuka peluang besar untuk memanfaatkan berbagai jenis limbah organik dalam konstruksi, mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi lingkungan.
Shannon Kilmartin-Lynch, salah satu peneliti dari Universitas RMIT, menyatakan bahwa inspirasi dari penelitian ini berasal dari perspektif adat yang mengajarkan kita untuk "Merawat Tanah" dan memastikan siklus hidup bahan-bahan yang digunakan dalam pembangunan.
Prinsip ini bertujuan untuk meminimalkan dampak lingkungan dan memastikan bahwa bahan yang digunakan dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali.