kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.524.000   9.000   0,59%
  • USD/IDR 16.219   -119,00   -0,74%
  • IDX 7.131   51,44   0,73%
  • KOMPAS100 1.064   6,62   0,63%
  • LQ45 832   5,44   0,66%
  • ISSI 216   0,15   0,07%
  • IDX30 427   3,15   0,74%
  • IDXHIDIV20 513   1,53   0,30%
  • IDX80 121   0,90   0,75%
  • IDXV30 126   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   0,53   0,37%

Anjing dan Kucing Juga bisa Terkena Diabetes, Kenali Tanda-tandanya


Selasa, 31 Desember 2024 / 07:45 WIB
Anjing dan Kucing Juga bisa Terkena Diabetes, Kenali Tanda-tandanya
ILUSTRASI. Diabetes bukan hanya penyakit yang menyerang manusia, tetapi juga dapat terjadi pada hewan peliharaan seperti kucing dan anjing.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diabetes bukan hanya penyakit yang menyerang manusia, tetapi juga dapat terjadi pada hewan peliharaan seperti kucing dan anjing.

Dengan penanganan yang tepat, penyakit ini dapat dikelola untuk memberikan kualitas hidup yang baik bagi hewan kesayangan Anda.

Memahami Diabetes pada Hewan Peliharaan

Mengutip sciencealert, diabetes pada hewan peliharaan terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau tidak mampu menggunakan insulin secara efektif. Insulin adalah hormon yang diproduksi pankreas dan berfungsi mengatur kadar gula darah.

Baca Juga: Apakah Cuaca Dingin Menyebabkan Pilek? Ini Fakta Sebenarnya

Jika insulin tidak bekerja dengan baik, kadar gula darah akan meningkat secara signifikan, menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Diabetes pada hewan peliharaan dapat dibagi menjadi beberapa tipe utama. Diabetes tipe 1 terjadi karena kerusakan autoimun pada sel-sel pankreas penghasil insulin. Kondisi ini umum pada anjing, terutama yang berusia paruh baya, dan perkembangannya cenderung lambat.

Diabetes tipe 2 ditandai dengan resistensi insulin dan gangguan fungsi sel penghasil insulin. Kondisi ini lebih sering terjadi pada kucing, khususnya yang mengalami obesitas atau sudah tua, dan dapat dikelola dengan obat-obatan seperti inhibitor SGLT2 pada tahap awal.

Beberapa jenis diabetes disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti pankreatitis kronis pada anjing atau akromegali pada kucing. Selain itu, diabetes juga dapat terjadi pada anjing betina setelah masa birahi atau selama kehamilan.

Faktor risiko meliputi usia paruh baya hingga tua, obesitas, ras tertentu, seperti anjing betina yang tidak disterilkan, serta penggunaan obat-obatan seperti steroid.

Baca Juga: Penelitian: Satu Kantong Teh Celup bisa Lepaskan Miliaran Mikroplastik ke Dalam Tubuh

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gejala diabetes pada hewan peliharaan sering muncul secara perlahan, tetapi bisa memburuk jika tidak segera ditangani. Tanda-tanda yang perlu diperhatikan meliputi peningkatan rasa haus dan frekuensi buang air kecil, penurunan berat badan meskipun nafsu makan meningkat, kelemahan dan lesu.

Perubahan postur pada kucing, seperti posisi kaki yang datar, serta katarak pada anjing juga merupakan tanda-tanda yang perlu diwaspadai. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti ketoasidosis, yang memerlukan penanganan darurat.

Diagnosis diabetes dilakukan melalui pemeriksaan kadar glukosa darah dan urin. Tingginya kadar gula dalam darah dan urin menjadi indikator utama. Pada kucing, stres saat kunjungan ke dokter hewan dapat meningkatkan kadar glukosa sementara.

Oleh karena itu, pemantauan di rumah sering disarankan. Tes hemoglobin glikosilasi atau fruktosamin membantu mengukur kadar glukosa rata-rata selama beberapa minggu terakhir.

Pilihan Penanganan Diabetes pada Hewan Peliharaan

Terapi insulin adalah pengobatan utama untuk diabetes pada hewan peliharaan. Jenis insulin yang digunakan meliputi insulin kerja menengah untuk anjing dan insulin kerja panjang yang lebih efektif pada kucing.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Mikroba yang Mungkin Hidup dan Berkembang Biak di Dalam Microwave Anda

Perubahan pola makan juga sangat penting, seperti diet rendah karbohidrat untuk kucing dan penurunan berat badan secara bertahap bagi hewan yang kelebihan berat badan.

Obat-obatan tambahan seperti inhibitor SGLT2 efektif untuk kucing pada tahap awal diabetes. Obat ini membantu menurunkan kadar gula darah tanpa risiko hipoglikemia. Penggunaan alat pemantau glukosa terus-menerus dapat membantu pemilik hewan dan dokter hewan memantau kadar gula darah dengan lebih akurat.

Dengan perawatan yang tepat, hewan peliharaan dengan diabetes dapat hidup sehat dan bahagia. Pada kucing, pengelolaan yang baik dapat meningkatkan peluang remisi hingga 80% pada tahap awal diagnosis. Pada anjing, meskipun remisi jarang terjadi, kualitas hidup tetap dapat dipertahankan dengan perawatan yang konsisten.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×