Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Microwave adalah peralatan dapur yang sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kemampuannya yang luar biasa dalam memanaskan makanan secara cepat dan efisien, microwave sering kali dianggap sebagai perangkat yang dapat diandalkan tanpa perlu perhatian lebih.
Namun, sebuah penelitian terbaru membuka wawasan baru tentang apa yang sebenarnya terjadi di dalam microwave kita. Penelitian ini mengungkapkan bahwa mikroorganisme yang hidup di dalam microwave jauh lebih beragam dan lebih tahan terhadap kondisi ekstrem daripada yang kita bayangkan.
Penelitian tentang Mikrobioma Microwave
Mengutip sciencealert, tim ilmuwan dari Universitas Valencia dan Darwin Bioprospecting Excellence SL di Spanyol baru-baru ini melakukan studi untuk memprofilkan ekosistem mikroba yang hidup di dalam microwave.
Baca Juga: Risiko Kanker Menurun Seiring Bertambahnya Usia, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Penelitian ini menyoroti fakta bahwa banyak mikroorganisme tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang biak di dalam microwave meskipun ada paparan radiasi elektromagnetik yang cukup tinggi.
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan sampel dari 30 microwave yang berbeda, yang terbagi menjadi tiga kategori: microwave rumah tangga tunggal, microwave di ruang bersama seperti ruang istirahat kantor, dan microwave di laboratorium mikrobiologi.
Hasilnya, tim peneliti menemukan beragam jenis mikroorganisme yang hidup di dalam microwave, bahkan di lingkungan yang seharusnya steril.
Jenis Mikroba yang Ditemukan
Penelitian ini mengidentifikasi beberapa jenis mikroba yang ditemukan di dalam microwave, termasuk Brachybacterium, Micrococcus, Paracoccus, dan Priestia. Semua mikroorganisme ini dikenal dapat hidup di sekitar manusia dan memanfaatkan keberadaan kita, meskipun sering kali kita tidak menyadari keberadaan mereka.
- Brachybacterium – Mikroba ini ditemukan di banyak lokasi dan dapat beradaptasi dengan berbagai lingkungan.
- Micrococcus – Sering ditemukan di permukaan kulit manusia dan dapat bertahan dalam kondisi yang keras.
- Paracoccus – Dikenal karena kemampuannya untuk bertahan dalam lingkungan yang keras, seperti radiasi tinggi.
- Priestia – Jenis bakteri yang sering ditemukan di lingkungan yang terkontaminasi.
Baca Juga: Jalan Kaki Satu Jam Setiap Hari Dapat Menambah Enam Jam Umur Anda
Di dapur rumah tangga, microwave cenderung memiliki profil mikroba yang serupa dengan permukaan dapur lainnya, seperti meja atau alat masak.
Beberapa spesies bakteri, seperti Klebsiella, Enterococcus, dan Aeromonas, dapat menimbulkan risiko kesehatan, meskipun kehadiran mereka di microwave rumah tangga tidak lebih mengkhawatirkan dibandingkan dengan permukaan dapur lainnya.
Keragaman Mikrobioma di Berbagai Microwave
Tingkat keragaman mikrobioma yang ditemukan sangat bergantung pada jenis microwave yang diperiksa. Microwave rumah tangga tunggal menunjukkan keragaman mikroba yang lebih rendah, dengan indeks keragaman Shannon yang rendah.
Hal ini dapat dijelaskan karena microwave rumah tangga biasanya hanya terkontaminasi oleh sejumlah kecil mikroorganisme yang berasal dari makanan yang dipanaskan.
Di sisi lain, microwave yang digunakan di ruang bersama dan laboratorium menunjukkan keragaman mikroba yang lebih tinggi. Microwave di laboratorium, yang digunakan untuk memanaskan sampel biologis atau bahan kimia, memiliki tingkat keragaman yang lebih tinggi, dengan mikroba yang lebih tahan terhadap kondisi ekstrem, termasuk radiasi dan suhu tinggi.
Mikrobioma Microwave Laboratorium
Microwave yang digunakan di laboratorium memiliki keragaman yang lebih tinggi, dengan indeks keragaman Shannon yang lebih besar dari empat.
Baca Juga: Minum Teh atau Kopi Setiap Hari Dapat Mengurangi Risiko Kanker Mulut dan Tenggorokan
Di laboratorium, microwave sering kali digunakan untuk memanaskan larutan biologis atau bahan kimia, yang menciptakan kondisi yang lebih ekstrem dibandingkan dengan microwave rumah tangga yang hanya digunakan untuk memanaskan makanan.
Peneliti menemukan bahwa beberapa spesies mikroba yang lebih banyak ditemukan di microwave laboratorium adalah mikroba yang terkenal dengan kemampuannya untuk bertahan di bawah radiasi tinggi dan kondisi ekstrem lainnya.
Spesies seperti Deinococcus, Hymenobacter, Kineococcus, Sphingomonas, dan Cellulomonas lebih sering ditemukan di microwave laboratorium, yang dikenal dapat bertahan dalam kondisi radiasi tinggi, panas, dan kekeringan.
Mengapa Bakteri Tahan Terhadap Microwave?
Mikroba yang ditemukan dalam microwave menunjukkan potensi adaptasi yang luar biasa terhadap lingkungan yang penuh tantangan. Beberapa mikroba ini, seperti Deinococcus, dikenal karena kemampuannya untuk bertahan dalam kondisi yang lebih ekstrem, termasuk paparan radiasi tinggi.
Meskipun microwave menggunakan gelombang elektromagnetik untuk memanaskan makanan, beberapa mikroba mampu bertahan dan berkembang biak meskipun terkena radiasi ini.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun microwave dianggap sebagai alat yang "steril", kenyataannya mikroba dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut dan tetap hidup di dalamnya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan microwave secara rutin untuk mengurangi risiko kontaminasi mikroba.
Baca Juga: 2024 Diprediksi Menjadi Tahun Pertama Pemanasan Global Melebihi 1,5°C
Tips Membersihkan Microwave Secara Efektif
Berdasarkan temuan ini, sangat disarankan untuk membersihkan microwave secara teratur agar mikroba tidak berkembang biak di dalamnya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kebersihan microwave:
- Cuci Bagian Dalam Secara Rutin – Gunakan deterjen ringan atau campuran air dan cuka untuk membersihkan bagian dalam microwave. Pastikan untuk menghapus segala sisa makanan yang mungkin tertinggal.
- Bersihkan Secara Menyeluruh Setelah Menggunakan Microwave – Setelah memanaskan makanan atau minuman, bersihkan segera jika ada tumpahan atau percikan.
- Gunakan Penutup Makanan – Gunakan penutup makanan saat memanaskan makanan untuk mencegah percikan makanan yang dapat menempel pada dinding microwave.
- Periksa Secara Berkala – Lakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan tidak ada kotoran yang menumpuk di bagian dalam microwave.