Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BioNTech, yang menjual vaksinnya dalam kemitraan dengan Pfizer Inc, menolak mengomentari pernyataan Tsai. Akan tetapi, perusahaan itu menegaskan pihaknya mendukung pasokan vaksin global.
China telah membantah mencoba memblokir vaksin untuk Taiwan dan telah menawarkan untuk memberikannya ke pulau itu sebagai isyarat niat baik.
Lily L.W. Hsu, sekretaris jenderal Kementerian Luar Negeri Taiwan, menyebut tawaran China itu sangat memecah belah.
Pada acara online yang diselenggarakan oleh German Marshall Fund dari Amerika Serikat yang juga melibatkan pejabat AS dan Uni Eropa, Hsu mengatakan Taiwan sedang mengembangkan vaksinnya sendiri. Akan tetapi, vaksin yang paling awal akan siap digunakan pada Juli mendatang. Dia berulang kali menyerukan agar Taiwan meminta bantuan AS dan UE.
Baca Juga: China: Kapal perang melintasi Selat Taiwan, AS ancam perdamaian
“Karena wabah baru-baru ini, kami sangat membutuhkan vaksin ... kami memang membutuhkan bantuan untuk mendapatkan vaksin sebelum vaksin domestik kami siap untuk digunakan," katanya.
Diplomat teratas AS di Taipei, Brent Christensen, mengatakan pada hari Rabu bahwa dia yakin Taiwan dapat mengendalikan lonjakan kasus Covid-19, di mana jumlah infeksinya tetap rendah. Dia mengatakan Amerika Serikat dan Taipei sedang dalam pembicaraan tentang vaksin tetapi tidak mengatakan apakah vaksin sedang dikirim atau tidak.
Baca Juga: Lama tak terlihat, kapal perang AS kembali melintasi Selat Taiwan