Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Menteri Pertahanan Taiwan, Wellington Koo, menegaskan bahwa tekad Taiwan untuk mempertahankan diri tidak akan pernah berubah. "Merupakan tanggung jawab kami untuk menjaga stabilitas di Selat Taiwan," kata Wakil Menteri Pertahanan Po Horng-huei di parlemen.
Beberapa nama yang disebut-sebut untuk posisi tinggi dalam pemerintahan AS yang baru, seperti mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan mantan Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien, dikenal sebagai pendukung kuat Taiwan.
O'Brien, yang mengunjungi Taiwan tahun lalu, mengungkapkan terima kasih kepada Presiden Taiwan Lai Ching-te atas ucapan selamatnya kepada Trump, yang mendapat sambutan positif dari pejabat Taiwan.
Baca Juga: Ini Ancaman Donald Trump kepada China Terkait Taiwan
Seorang sumber keamanan di Taiwan mengatakan bahwa jika figur seperti O'Brien atau Pompeo mendapatkan posisi tinggi, itu akan menjadi kemajuan besar bagi Taiwan.
Namun, Taiwan juga perlu menunjukkan bahwa mereka serius dalam pengeluaran pertahanan.
"Trump meminta uang perlindungan mungkin merupakan dorongan yang dibutuhkan Taiwan untuk benar-benar meningkatkan pengeluaran pertahanannya," tambah pejabat tersebut.
Trump mendapatkan dukungan di Taiwan selama masa jabatan pertamanya, melalui percakapan dengan Presiden Tsai Ing-wen setelah terpilih, penjualan senjata, kunjungan anggota kabinet ke Taipei, dan sikap keras terhadap China.
Baca Juga: Peringatan Taiwan ke China: Blokade Tiongkok akan Menjadi Tindakan Perang
Vincent Chao, juru bicara kampanye Presiden Lai, menyatakan bahwa semua kandidat untuk posisi penting di pemerintahan Trump dipandang "bersahabat dengan Taiwan".
"Orang Taiwan tidak perlu khawatir. Kita seharusnya percaya diri," katanya.