kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Taiwan Perkenalkan Kapal Amfibi Baru Buatan Dalam Negeri


Jumat, 30 September 2022 / 14:19 WIB
Taiwan Perkenalkan Kapal Amfibi Baru Buatan Dalam Negeri
ILUSTRASI. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menghadiri upacara penyerahan kapal pendaratan amfibi Angkatan Laut Yushan di Kaohsiung, Taiwan, 30 September 2022. REUTERS/Ann Wang.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Angkatan Laut Taiwan pada Jumat (30/9) menerima kedatangan kapal perang amfibi baru buatan dalam negeri. Kapal ini diharapkan mampu memperlancar distribusi pasukan ke pulau-pulau terluar.

Upacara penyambutan kapal amfibi baru ini dilaksanakan di kota pelabuhan selatan Kaohsiung. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen hadir langsung dalam upacara ini.

Dalam pidatonya, Tsai mengatakan, kapal itu merupakan bukti upaya Taiwan untuk meningkatkan produksi kapal perang dalam negeri dan mewujudkan otonomi pertahanan nasional.

Baca Juga: Biden dan Marcos Jr Sepakat Dukung Kebebasan Navigasi di Laut China Selatan

Tidak lupa, di hadapan para pasukan Angkatan Laut Taiwan, Tsai juga mengingatkan kembali risiko ancaman yang datang dari China.

"Ketika datang ancaman militer China, hanya dengan memperkuat kemampuan pertahanan diri kita dapat ada perdamaian sejati. Ini adalah kebijakan dan tekad kita untuk mewujudkan otonomi pertahanan negara agar militer memiliki peralatan terbaik untuk membela negara," kata Tsai, seperti dikutip Reuters.

Kapal perang amfibi ini diberi nama Yu Shan, diambil dari nama gunung tertinggi di Taiwan. Kapal ini dibuat oleh CSBC Corporation Taiwan yang didukung negara.

Baca Juga: Jepang dan China Merayakan 50 Tahun Normalisasi Hubungan Diplomatik

Yu Shan dipersenjatai dengan meriam untuk digunakan melawan target udara dan permukaan, rudal anti-pesawat, serta senjata anti-pesawat dan anti-rudal jarak dekat Phalanx.

Bos CSBC Cheng Wen-lung menjelaskan, kapal ini juga memiliki ruang untuk kapal pendarat dan helikopter. Menurut Cheng, kapal ini akan menjadi alat transportasi utama di Laut China Selatan dan sekitar pulau-pulau lepas pantai Taiwan yang terletak dekat dengan pantai China.

Pulau-pulau terluar itu oleh Taiwan dianggap sasaran empuk bagi China jika terjadi perang.

Meski telah mendapat dukungan militer besar dari Amerika Serikat sebagai sekutu utamanya, Presiden Tsai bertekad untuk menghidupkan industri senjata dalam negerinya agar lebih mandiri.

Saat ini pun Tsai mengaku Angkatan Laut adalah fokus utama program militernya. Setelah ini Taiwan akan menunggu produksi kapal selam baru.




TERBARU

[X]
×