kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak berhenti memupuk peluang bisnis baru (2)


Rabu, 14 Desember 2016 / 13:08 WIB
Tak berhenti memupuk peluang bisnis baru (2)


Reporter: Dina Farisah | Editor: Tri Adi

Seperti yang pernah ditulis KONTAN 23 Maret 2007, Sergey Mikhailovich Brin adalah bagian tak terpisahkan dari Google. Lahir dan tumbuh berkembang di lingkungan keluarga ilmuwan jadi modal pria asal Moskow itu membangun bisnis berbasis teknologi. Hijrah dari tanah kelahiran, Sergey menorehkan kesuksesan di AS. Tercatat sebagai salah satu miliarder dunia, Sergey kini mengempit kekayaan US$ 39,2 miliar, melesat dari 2007. Dari mana sumber kekayaan itu?  

Sergey Mikhailovich Brin lahir di Moskow dari pasangan Yahudi, Yevgenia dan Mikhail Brin, yang keduanya berprofesi sebagai ilmuwan. Ayah Sergey adalah profesor matematika di University of Maryland. Sedang sang ibu, peneliti di NASA Goddard Space Flight Center.

Meski kaya akan ilmu pengetahuan, namun kehidupan keluarga Sergey penuh lika-liku. Pada Mei 1979, kala berusia lima tahun, Sergey beserta keluarganya meninggalkan Moskow menuju Amerika Serikat (AS) untuk menghindari konflik yang menimpa ras Yahudi. Dalam sebuah wawancara dengan Mark Malseed, penulis "The Google Story", ayah Sergey bercerita bagaimana ia dipaksa menanggalkan impiannya menjadi seorang astronom, bahkan sebelum ia masuk kuliah.

Saat itu kondisi politik di Uni Soviet sedang memanas. Kepala Partai Komunis melarang Yahudi masuk ke perguruan tinggi. Orang Yahudi dikeluarkan dari Departemen Fisika, khususnya di perguruan tinggi bergengsi Moscow State University dengan alasan Soviet tidak mempercayai mereka dalam penelitian roket nuklir.

Diskriminasi itu juga tampak saat Moscow State University menggelar ujian masuk perguruan tinggi, yang memisahkan antara pelamar Yahudi dan non-Yahudi. Pelamar Yahudi mendapat ujian yang lebih ketat. Ayah Sergey hanya bisa pasrah, hingga pada tahun 1977, dia memboyong keluarganya hijrah dari Moskow. Dia membayangkan nasib buah hatinya kelak yang bakal kesulitan mengembangkan diri dalam situasi yang sulit di Soviet.

Saat mengajukan visa keluar dari negaranya, ayah dan ibu Sergey dipecat dari pekerjaannya. Alhasil, keluarga Sergey bekerja serabutan selama delapan bulan sambil menunggu izin visa yang baru keluar pada Mei 1979.


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×