Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - MANILA. Presiden Filipina Rodrigo Duterte terpaksa mempersingkat kehadirannya pada penobatan kaisar Jepang pada hari Selasa (22/10). Duterte pulang lebih awal karena rasa sakit tak tertahankan di punggung bawahnya setelah kecelakaan sepeda motor pekan lalu.
Kesehatan Duterte serta ketidakhadiran presiden yang berusia 74 tahun ini menjadi sorotan publik dan menjadi spekulasi kuat bahwa pemerintah Filipina tidak mengungkapkan tingkat keparahan penyakitnya.
Duterte jatuh dari motor di istana pekan lalu. Insiden ini menyebabkan nyeri pinggul, memar ringan dan goresan pada siku dan lutut Duterte. Presiden Filipina ini pun harus menggunakan tongkat berjalan saat berkunjung ke Tokyo, saat penobatan Kaisar Jepang Naruhito.
Menurut juru bicara kepresidenan Salvador Panelo, Duterte melewatkan jamuan untuk kembali ke Filipina dan menemui ahli saraf. "Masyarakat perlu mengetahui bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan sehubungan dengan kesehatan fisik dan kondisi presiden karena dia memberikan prioritas serius dan aktif melayani negara," kata Panelo dalam pernyataan yang dikutip Reuters, Selasa (22/10).
Baca Juga: Jatuh dari sepeda motor, Presiden Filipina Rodrigo Duterte terluka
Ini adalah ketiga kalinya bulan ini pemerintah Filipina mencoba menghilangkan kekhawatiran tentang kesehatan Duterte. Sebelumnya, mantan walikota ini mengatakan kepada komunitas Filipina di Moskow bahwa kelopak matanya yang sering terkulai adalah karena kelainan neuromuskuler kronis.
Sejumlah masalah kesehatan Duterte yang diketahui publik antara lain sakit punggung, migrain akibat kerusakan saraf setelah kecelakaan sepeda motor sebelumnya, serta Barrett's oesophagus yang mempengaruhi tenggorokannya. Sirkulasi darah Duterte pun dipengaruhi oleh Buerger's disease akibat merokok berat ketika dia masih muda. Tahun lalu, Duterte mengatakan dia dites negatif untuk kanker.
Ketika Duterte tidak muncul dalam waktu lama di tengah desas-desus memburuknya kesehatan, ajudan terdekat presiden memposting gambar Duterte yang tengah bersantai di rumah membaca surat kabar edisi hari tersebut pada media sosial.
Baca Juga: Naikkan lagi pajak rokok, Presiden Filipina: Siapa yang merokok harus dimusnahkan
Pemerintahan Duterte menghubungkan seringnya presiden tidak menampakkan diri dengan kelelahan karena jadwal harian yang padat oleh acara publik dan pidato. Kesehatan Duterte juga diawasi ketat karena ketidakpastian politik akan akan menimpa penerusnya jika Duterte mundur.
Jika Duterte mundur, penggantinya adalah Wakil Presiden Leni Robredo, lawan politik yang dipilih secara terpisah, bukan pasangan Duterte ketika mencalonkan diri sebelumnya.