kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.450   0,00   0,00%
  • IDX 6.832   16,22   0,24%
  • KOMPAS100 991   5,82   0,59%
  • LQ45 767   3,97   0,52%
  • ISSI 217   0,70   0,32%
  • IDX30 399   1,92   0,48%
  • IDXHIDIV20 473   -0,50   -0,11%
  • IDX80 112   0,65   0,59%
  • IDXV30 115   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   0,39   0,30%

Tak Mau Kalah, Australia dan Selandia Baru Bakal Lindungi Diri Dari Tarif Film Trump


Senin, 05 Mei 2025 / 13:11 WIB
Tak Mau Kalah, Australia dan Selandia Baru Bakal Lindungi Diri Dari Tarif Film Trump
ILUSTRASI. A woman poses by the iconic Hollywood sign on the day members of the Writers Guild of America (WGA) approved a new three-year contract with major studios, in Los Angeles, California, U.S., October 9, 2023. REUTERS/Mario Anzuoni 


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Australia dan Selandia Baru berjanji untuk melindungi industri film mereka, menyusul pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berencana menerapkan tarif 100% terhadap film-film yang diproduksi di luar negeri.

Dalam beberapa tahun terakhir, Australia dan Selandia Baru telah menjadi lokasi favorit untuk produksi film-film Hollywood berkat biaya produksi yang lebih rendah serta insentif pajak dari pemerintah pusat dan negara bagian.

Sebelumnya, Trump menulis di Truth Social bahwa industri film Amerika mengalami "kematian yang sangat cepat" karena insentif dari negara lain yang menarik para pembuat film untuk berproduksi di luar negeri.

Baca Juga: Efek Kenaikan Tarif, Pertumbuhan Ekonomi Sejumlah Negara Melambat

Trump mengatakan telah memberi wewenang kepada lembaga pemerintah terkait, seperti Departemen Perdagangan, untuk segera memulai proses penerapan tarif 100% terhadap semua film asing yang akan masuk ke pasar AS.

Menteri Dalam Negeri Australia, Tony Burke mengatakan telah berbicara dengan pimpinan Screen Australia badan pemerintah yang mendanai pengembangan, produksi, dan pemasaran konten layar terkait rencana tarif tersebut.

“Tidak boleh ada keraguan bahwa kami akan secara tegas membela hak-hak industri film dan televisi Australia,” kata Burke dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters.

Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon, mengatakan pemerintah masih menunggu rincian lebih lanjut terkait tarif yang diusulkan.

"Kita harus melihat detail kebijakan ini saat benar-benar diumumkan. Tapi yang jelas, kami akan menjadi pendukung kuat bagi sektor dan industri ini,” ujar Luxon.

Baca Juga: Merasa Kalah Saing, Trump Akan Kenakan Tarif 100% Atas Film Produksi Luar Amerika

Menurut Biro Statistik Australia, industri film dan televisi negara tersebut bernilai lebih dari A$ 4 miliar setara dengan US$ 2,58 miliar pada tahun 2022. Australia juga menjadi lokasi syuting untuk waralaba The Matrix dan menjadi basis permanen bagi studio besar seperti Marvel.

Di Selandia Baru, yang dikenal luas sebagai lokasi syuting trilogi The Lord of the Rings, sektor film menghasilkan pendapatan sekitar NZ$ 3,5 miliar sekitar US$ 2 miliar per tahun, dengan sepertiga di antaranya berasal dari Amerika Serikat, menurut laporan kementerian luar negeri negara tersebut pada Maret 2025.

Sejak 2019, pemerintah Australia telah mengalokasikan A$ 540 juta dalam bentuk insentif pajak untuk menarik produksi internasional. Sebagian besar dana ini mendukung film-film Hollywood seperti Thor: Love and Thunder (Marvel), The Fall Guy (Universal), dan Godzilla vs Kong (Legendary Pictures).

Selanjutnya: Jadwal One Piece Episode 1129 Ditunda, Penggantinya Episode Spesial

Menarik Dibaca: Ini Rekomendasi Ide Usaha dan Hitungan Modalnya Untuk Pensiun Nanti



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×