Sumber: Naver | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Tim voli profesional putri Jeong Kwan-jang Red Sparks harus puas menjadi 'pecundang yang cantik' di musim V-League 2024-25.
Meskipun gagal meraih gelar juara, perjuangan luar biasa para pemain di bawah kepemimpinan pelatih Ko Hee-jin tetap menuai pujian.
Melansir laman Naver.com, pada laga penentuan (game kelima) final V-League putri yang digelar di Samsan World Gymnasium, Incheon, 8 April, Red Sparks kalah tipis 2-3 dari Heungkuk Life Insurance Pink Spiders.
Baca Juga: Gagal Raih Gelar, Pelatih Red Sparks Menangis: Saya Bangga pada Para Pemain
Skor agregat seri final berformat best-of-five berakhir 3-2 untuk Pink Spiders, yang akhirnya membawa pulang trofi kejuaraan.
Red Sparks sebelumnya finis di peringkat ketiga musim reguler dan mencetak kejutan dengan menumbangkan Hyundai Engineering & Construction Hillstate (peringkat kedua) 2-1 di babak playoff.
Meski banyak pemain inti yang mengalami cedera sejak akhir musim reguler, mereka tetap bermain penuh semangat dan menyuguhkan pertarungan ketat dengan laga lima set dari game kedua hingga kelima di final.
Musim ini, Red Sparks sejak awal sudah dianggap sebagai penantang serius bagi Pink Spiders dan Hyundai Hillstate. Mereka mempertahankan Megawati Hangestri Pertiwi (Mega), pemain asal Indonesia yang tampil menonjol musim lalu sebagai pemain kuota Asia.
Mereka juga merekrut Vanja Bukilic, mantan pemain Korea Expressway Corporation yang menempati peringkat ketiga dalam daftar top skor musim 2023-24 (935 poin).
Baca Juga: Aksi Heroik Megawati dengan 37 Poin Belum Mampu Bawa Red Sparks Juara Liga Voli Korea
Di lini tengah, ada duet "Twin Towers" tim nasional Korea, Jeong Ho-young dan Park Eun-jin, serta setter andal Yeom Hye-seon, pahlawan semifinal Olimpiade Tokyo 2020.
Namun awal musim tak berjalan mulus. Posisi Bukilic sebagai outside hitter yang bukan posisi aslinya sempat menimbulkan masalah dalam organisasi permainan.
Red Sparks hanya mencatatkan 3 kemenangan dan 3 kekalahan di putaran pertama. Tapi tim mulai bangkit di pertengahan putaran kedua, dan setelah kalah dari Pepper Savings Bank AI Peppers pada 27 November, mereka mencatatkan 13 kemenangan beruntun.
Perjalanan menuju final tidak mudah. Di akhir musim reguler, Bukilic dan Park Eun-jin cedera pergelangan kaki kiri.
Dalam situasi genting ini, pelatih Ko mengambil keputusan berani: mengistirahatkan para starter dan merelakan posisi runner-up demi mempersiapkan tim dengan optimal untuk babak playoff.
Baca Juga: Pelatih Red Sparks: Nama Megawati akan Dikenang dalam Sejarah Liga Voli Korea Selatan
Strategi ini terbukti tepat. Red Sparks menyingkirkan Hyundai Hillstate di semifinal dan melangkah ke partai puncak melawan Heungkuk.
Di dua laga tandang awal, mereka kalah—bahkan pada game kedua, mereka sempat unggul dua set sebelum kalah tiga set beruntun.
Namun semangat pantang menyerah mereka terlihat jelas sejak game ketiga. Di Daejeon, mereka bangkit dan mencetak reverse sweep, di mana Yeom Hye-seon bermain sambil menahan rasa sakit, dan Park Eun-jin bahkan membantu melempar bola untuk Yeom.
Game keempat kembali berlangsung hingga lima set, menunjukkan kekuatan mental luar biasa tim.
Di tengah tekanan, pelatih Ko tetap memberikan semangat. “Ayo kita lalui ini bersama,” katanya kepada para pemain. Usai game ketiga, ia berkata, “Ini kemenangan paling menyentuh yang pernah saya alami.”
Meski akhirnya gagal menaklukkan sang legenda Kim Yeon-koung yang bermain di musim terakhirnya, performa Red Sparks tetap mengesankan.
Baca Juga: Megawati Ganas! Cetak 38 Poin, Red Sparks Paksa Pink Spiders ke Final Gim 5 Incheon
Pelatih Ko menutup musim dengan mata berkaca-kaca, mengatakan, “Pemain-pemain kami sungguh luar biasa.”
Perjalanan Red Sparks musim ini memang belum berakhir dengan trofi, namun telah menunjukkan fondasi kuat untuk musim depan—dengan semangat, strategi matang, dan chemistry yang kian solid.