kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Taliban janjikan perdamaian dan hak-hak perempuan di bawah hukum Islam


Rabu, 18 Agustus 2021 / 06:07 WIB
Taliban janjikan perdamaian dan hak-hak perempuan di bawah hukum Islam
ILUSTRASI. Seorang pejuang Taliban terlihat saat dia berdiri di kota Ghazni, Afghanistan, Sabtu (14/8/2021). REUTERS/Stringer


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Nada damai Mujahid kontras dengan komentar Wakil Presiden Pertama Afghanistan Amrullah Saleh, yang menyatakan dirinya sebagai "presiden sementara yang sah" dan bersumpah bahwa dia tidak akan tunduk pada penguasa baru Kabul.

Tidak segera jelas berapa banyak dukungan yang didapat Saleh di negara yang telah dilanda konflik selama beberapa dekade.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan Taliban harus mengizinkan semua orang yang ingin meninggalkan negara itu untuk pergi, menambahkan bahwa tujuan NATO adalah untuk membantu membangun negara yang layak di Afghanistan.

Aliansi itu juga mengatakan bahwa Taliban tidak boleh membiarkan Afghanistan menjadi tempat berkembang biaknya terorisme lagi, memperingatkan bahwa mereka mempertahankan kekuatan militer untuk menyerang kelompok teroris mana pun dari jarak jauh.

Baca Juga: Rusia menyebut Kabul kini lebih aman di bawah kendali Taliban

Di bawah pakta penarikan pasukan AS yang dibuat tahun lalu, Taliban setuju untuk tidak menyerang pasukan asing saat mereka pergi meninggalkan Afganistan.

Keputusan Presiden AS Joe Biden, seorang Demokrat, untuk tetap pada kesepakatan yang dibuat oleh pendahulunya dari Partai Republik Donald Trump telah menimbulkan kecaman luas di dalam negeri dan di antara sekutu AS.

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan "gambaran keputusasaan di bandara Kabul mempermalukan politik Barat", mengacu pada adegan anarkis di landasan pacu pada hari Senin.

Selanjutnya: Bandara Kabul Afganistan rusuh, ini yang terjadi



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×