Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KABUL. Taliban mengatakan pada Senin (4/10), mereka telah menghancurkan sel Negara Islam atau IS di ibu kota Afghanistan, beberapa jam setelah dugaan serangan Negara Islam di sebuah masjid yang menewaskan lima orang.
Juru bicara Kepala Taliban Zabihullah Mujahid menyatakan, para pejuang melakukan operasi di Utara Kabul pada Minggu (3/10) malam.
"Akibat operasi yang sangat menentukan dan sukses, pusat IS hancur total dan semua anggota IS di dalamnya tewas," kata Mujahid di Twitter, seperti dikutip Channel News Asia dari AFP.
Saksi dan wartawan AFP mendengar ledakan dan tembakan di ibu kota Afghanistan saat penggerebekan. Dan, foto-foto yang di-posting ke media sosial menunjukkan ledakan besar dan api di tempat kejadian.
Baca Juga: Italia: Pemerintahan Taliban tidak bisa diakui, kabinetnya berisi teroris
Penduduk Kabul dan pegawai pemerintah Abdul Rahaman mengatakan kepada AFP, "sejumlah besar" pasukan khusus Taliban menyerang setidaknya tiga rumah di lingkungannya.
"Pertempuran berlanjut selama beberapa jam," ungkapnya, menambahkan suara senjata membuatnya tetap terjaga sepanjang malam.
"Mereka mengatakan, mereka mengejar pejuang Daesh (IS) di daerah itu," kata Rahman. "Saya tidak tahu berapa banyak yang terbunuh atau ditangkap, tetapi pertempuran itu sengit".
Operasi itu terjadi beberapa jam setelah serangan mematikan yang menargetkan salat di Masjid Eid Gah untuk mengenang ibu dari juru bicara Taliban Mujahid yang meninggal pekan lalu.
Baca Juga: Taliban: AS melanggar semua hukum internasional dengan mengirim drone
Seorang pejabat komisi budaya pemerintah, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada AFP, lima orang tewas dan 11 terluka, menambahkan korban termasuk warga sipil dan anggota Taliban.
"Kami juga telah menangkap tiga orang sehubungan dengan ledakan itu," katanya.
Menurut pejabat tersebut, perangkat itu ditempatkan di pintu masuk masjid dan diledakkan ketika pelayat pergi setelah menyampaikan belasungkawa kepada Mujahid dan keluarganya.
Pada Senin, Mujahid mengatakan kepada AFP, penyelidikan masih berlangsung tetapi "informasi awal menunjukkan, kelompok-kelompok terkait Daesh mungkin telah melakukan serangan".
Taliban dan IS cabang Afghanistan, yang dikenal sebagai Negara Islam Provinsi Khorasan atau IS-K, keduanya adalah kelompok militan Islam Sunni garis keras.
Namun mereka berbeda pendapat dalam masalah agama dan strategi, yang berujung pada pertikaian berdarah di antara keduanya.