Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - LONDON. Film animasi terbaru besutan Walt Disney Co, "Lightyear", dikabarkan gagal mendapat izin penayangan di 14 negara karena memuat konten LGBTQ. Semua negara yang menolaknya berasal dari Timur Tengah dan Asia, termasuk Indonesia.
Kepada Reuters, produser "Lightyear", Galyn Susman, mengatakan bahwa pihak berwenang di China telah meminta pemotongan film, namun hal itu ditolak oleh Disney.
Disney belum menerima jawaban dari pihak berwenang China tentang apakah mereka akan mengizinkan film tersebut di bioskop. Namun, Susman mengatakan rumah produksi tidak akan membuat perubahan pada film.
"Kami tidak akan memotong apa pun, terutama sesuatu yang sepenting hubungan cinta dan inspirasional yang menunjukkan Buzz apa yang dia lewatkan dengan pilihan yang dia buat, jadi itu tidak dipotong," kata Susman kepada Reuters pada pemutaran perdana film karpet merah di London, hari Senin (13/6).
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Johnny Depp Kalah di Inggris dan Menang di Amerika, Penasaran?
Batal tayangnya film "Lightyear" di China jelas akan memberikan pukulan bagi Disney, karena negara ini merupakan pasar film terbesar di dunia.
Sejalan dengan itu, Uni Emirat Juga melarang film tersebut. Otoritas terkait mengatakan ditampilkannya hubungan sesama jenis dalam film animasi tersebut telah melanggar standar konten media negara itu. Secara umum, Homoseksualitas dianggap kriminal di banyak negara Timur Tengah.
Selain China dan UEA, negara lain seperti Arab Saudi, Mesir, Indonesia, Malaysia dan Lebanon juga dikabarkan akan mengambil langkah serupa. Namun semuanya belum secara resmi menyampaikan larangan.
Baca Juga: Chris Evans Akan Kembali Jadi Captain America Lagi di Marvel Cinematic Universe?
Film animasi "Lightyear" adalah prekuel dari franchise "Toy Story" yang ada di bawah Pixar. Aktor pemeran Captain America, Chris Evans, menjadi pengisi suara untuk karakter utama, Buzz Lightyear.
Dijelaskan bahwa di dalam film ini, Buzz memiliki teman dekat seorang penjaga ruang angkasa wanita yang menikahi wanita lain. Adegan ciuman antara keduanya pun tayang dan sepertinya menjadi alasan beberapa negara memboikot film animasi ini.
Bulan Mei lalu, film "Doctor Strange and the Multiverse of Madness" yang diproduksi Disney juga diboikot oleh Arab Saudi dan beberapa negara Timur Tengah lainnya karena alasan yang sama. Disney pun bersikeras untuk tidak memotong adegan terkait.
