kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tangan kanan pemilik Microsoft (1)


Selasa, 30 Agustus 2016 / 14:40 WIB
Tangan kanan pemilik Microsoft (1)


Reporter: Dina Farisah | Editor: Tri Adi

Memulai karier sebagai seorang karyawan ternyata mampu membawa Steve Anthony Ballmer menjadi seorang miliarder. Bahkan pria berusia 60 tahun ini kini memiliki kekayaan US$ 27,8 miliar dan membawanya menjadi orang terkaya nomor 22 dunia. Kunci sukses keberhasilan Ballmer adalah kepiawaian dalam manajerial. Ballmer pun dipercaya orang terkaya sedunia Bill Gates untuk menjalankan roda bisnis perusahaan teknologi, Microsoft Corporation.

Steve Anthony Ballmer tidak pernah menyangka bisa berada di jajaran orang terkaya versi Forbes. Pria kelahiran 24 Maret 1956 ini menjadi seorang miliarder top dunia setelah menduduki posisi puncak di perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat (AS) yakni Microsoft Corporation. Selain mendapat penghasilan sebagai Chief Executive Officer (CEO) Microsoft, Ballmer juga mendulang kekayaan dari tim basket Los Angeles Clippers.

Per 10 Agustus 2016, Forbes mencatat kekayaan bersih Ballmer mencapai US$ 27,8 miliar. Dengan kocek sebanyak itu, Ballmer dinobatkan sebagai orang terkaya nomor 22 dunia.

Pria kelahiran Detroit ini merupakan anak dari pasangan Beatrice Dworkin dan Frederic Henry Ballmer (Fritz Hans Ballmer). Ayahnya seorang manajer di Ford Motor Company. Pada tahun 1980, Ballmer drop out dari Stanford Graduate School of Business bergabung di Microsoft.

Karier Ballmer dimulai pada perusahaan raksasa perangkat lunak pada 11 Juni 1980. Ia menjadi salah satu dari 30 karyawan yang dimiliki Microsoft.

Karier Ballmer terus melesat lantaran Bill Gates sebagai pendiri Microsoft melihat potensi yang dimiliki Ballmer. Semasa kuliah, memang telah mengantongi pengalaman sebagai manajer tim sepak bola Harvard Crimson.

Ballmer juga mendapat keterampilan manajerial selama menjabat sebagai Asisten Manajer Produk di Procter & Gamble. Pengalaman tersebut mendorong Bill Gates menawarkan Ballmer sebagai manajer bisnis Microsoft.

Di Microsoft, Ballmer ditawarkan gaji sebesar US$ 50.000 dan saham perusahaan. Kala itu, Ballmer berhak atas 8% saham perusahaan. Seiring berjalannya waktu, valuasi saham Microsoft terus melesat. Begitu juga porsi kepemilikan saham Ballmer atas Microsoft kian bertambah.

Perusahaan berskala internasional ini mampu unjuk gigi hingga menguasai seluruh perangkat lunak dunia. Akibatnya harga saham Microsoft terus melambung. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari pengabdian Ballmer selama 20 tahun.

Selama bekerja di Microsoft, Ballmer menangani berbagai divisi penting perusahaan. Ballmer bertanggung jawab atas divisi operasi, pengembangan sistem operasi, penjualan dan support sistem. Kepercayaan Gates terhadap Ballmer terus bertambah besar. Sebab dengan tangan dingin Ballmer, perusahaan ini berhasil menjadi raksasa bisnis yang sangat diperhitungkan.

Kepiawaian serta kerja keras mengantarkan Ballmer pada posisi prestisius yakni sebagai Executive Vice President Sales and Support Microsoft pada 1992. Sejak saat ini, Ballmer bertanggung jawab penuh atas pengembangan Microsoft.

Perjalanan karier Ballmer yang kian maju pesat diimbangi dengan hambatan yang juga terus bertambah. Untungnya, dia juga dilindungi Dewi Fortuna yang membuat Ballmer bisa melewati kendala tersebut. Sampai akhirnya, Ballmer menduduki posisi orang nomor satu di Microsoft.

Tahun 1998, ia dipromosikan sebagai Presiden Microsoft dan pada bulan Januari 2000, Ballmer secara resmi menyandang jabatan CEO Microsoft. Posisi ini menjadikannya sebagai orang nomor dua di perusahaan setelah Bill Gates.

Sebagai CEO, Ballmer menangani keuangan dan operasional sehari-hari. Meski semakin leluasa menjalankan perusahaan, namun Gates tetap memegang kendali penuh divisi teknologi sebagai arsitek software. Gates juga tetap menduduki jabatan sebagai Ketua Dewan Direksi. Merasa sudah satu visi dan misi, Gates juga memberikan otonomi kepada Ballmer untuk mengubah manajemen di Microsoft.                  

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×