Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Impor barang kontainer Amerika Serikat (AS) anjlok tajam pada September 2025 akibat kebijakan tarif tinggi Presiden Donald Trump yang kembali memicu ketegangan perdagangan global.
Melansir Reuters, berdasarkan data dari Descartes, volume impor kontainer AS turun 8,4% dibanding tahun sebelumnya. Penurunan paling tajam datang dari China, yang anjlok 22,9% di tengah perang tarif yang terus berlanjut.
Meski begitu, total kargo yang ditangani pelabuhan laut AS masih mencapai 2,31 juta TEUs (twenty-foot equivalent units) — angka tertinggi ketiga untuk bulan September dalam sejarah, meski tetap lebih rendah dari tahun lalu.
Puncak Musim Belanja Sudah Lewat
Sebagian besar barang untuk musim liburan sudah dikirim lebih awal untuk menghindari kenaikan tarif. Akibatnya, volume impor bulanan di pelabuhan besar AS diperkirakan akan turun di bawah 2 juta TEUs hingga akhir tahun, menurut National Retail Federation (NRF) dan Hackett Associates.
“Puncak musim impor tahun ini sudah lewat lebih cepat karena para peritel mempercepat pengiriman sebelum tarif balasan berlaku,” ujar Jonathan Gold, Wakil Presiden NRF untuk urusan rantai pasok dan bea cukai.
Baca Juga: Rare Earth Jadi Alat Tawar Baru Beijing dalam Perang Dagang AS–China
Mulai pekan depan, AS akan memberlakukan tarif 25% untuk furnitur berlapis busa dan perabot dapur tanpa memandang asal negara. Kenaikan serupa terhadap impor dari China juga dijadwalkan pada 10 November, kecuali Trump memutuskan menunda atau mencapai kesepakatan baru.
Ketidakpastian Global Meningkat
Ben Hackett, pendiri Hackett Associates, memperingatkan bahwa kebijakan tarif Trump yang tidak konsisten menciptakan ketidakpastian ekonomi global.
Indeks tarif kontrak pengiriman global Drewry East-West bahkan turun 3% dalam setahun terakhir — penurunan tahunan pertama sejak Juli 2024.
Meski begitu, impor AS secara keseluruhan masih relatif kuat di bawah tekanan tarif. Hingga September, volume impor masih 1,9% lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu.
Namun pangsa impor dari China menyusut ke 33% pada September dari 34,5% di Agustus. Impor asal China turun menjadi 762.772 TEUs, terutama pada produk aluminium, alas kaki, dan mesin listrik.
Baca Juga: Perang Dagang Bikin China Tinggalkan Kedelai AS, Argentina Raup Untung