Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
"Kami akan menunggu laporan investigasi lengkap, dan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan hukum jika mereka (penyelenggara) terbukti melanggar ketentuan yang berlaku," ujar Ketapi seperti dikutipĀ Reuters.
Carlos Benny Majakil, salah satu panitia penyelenggara Tattoo Malaysia Expo, menolak berkomentar.
Malaysia, negara dengan Muslim Melayu membentuk 60% dari populasi 32 juta jiwa, cenderung condong ke arah konservatisme agama dan budaya.
Pengadilan Agama Malaysia bulan lalu menjatuhkan hukuman penjara, cambuk, dan denda terhadapĀ lima laki-laki karena melakukan hubungan seks sejenis. Pada September 2018, dua wanita dicambuk karena melakukan hubungan seks sesama jenis di Negara Bagian Terengganu.