kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,87   8,42   0.91%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tattoo Malaysia Expo tampilkan pertunjukan cabul, Kuala Lumpur berang


Senin, 02 Desember 2019 / 15:51 WIB
Tattoo Malaysia Expo tampilkan pertunjukan cabul, Kuala Lumpur berang
ILUSTRASI. Pekerja di depan bendera Malaysia menjelang Hari Kemerdekaan Malaysia yang ke-62 di Kuala Lumpur, Malaysia, 31 Juli 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Pemerintah Malaysia memerintahkan penyelidikan atas penyelenggara Tattoo Malaysia Expo, setelah foto-foto pria dan wanita telanjang penuh tato dalam sebuah pertunjukan di acara tersebut beredar di media sosial. 

Tattoo Malaysia Expo yang berlangsung tiga hari sejak Jumat (29/11) pekan lalu di Kuala Lumpur berhasil menarik peserta dari 35 negara. Acara ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia.

Tapi, Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia, Senin (2/12), mengatakan, event tahunan itu melanggar aturan untuk pertama kali sejak berlangsung pada 2015 lalu, dan bersumpah bakal mengambil "tindakan tegas" terhadap penyelenggara.

Gambar-gambar yang viral di media sosiasl Malaysia mengaburkan bagian pribadi dari pria dan wanita dalam sebuah pertunjukan di Tattoo Malaysia Expo tersebut.

"Tidak mungkin bagi Kementerian untuk menyetujui aplikasi apa pun untuk acara-acara yang memiliki unsur-unsur cabul seperti itu, karena itu bukan budaya Malaysia, apalagi mayoritas orang Malaysia adalah Muslim," kata Mohamaddin Ketapi, Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia.

"Kami akan menunggu laporan investigasi lengkap, dan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan hukum jika mereka (penyelenggara) terbukti melanggar ketentuan yang berlaku," ujar Ketapi seperti dikutip Reuters.

Carlos Benny Majakil, salah satu panitia penyelenggara Tattoo Malaysia Expo, menolak berkomentar.

Malaysia, negara dengan Muslim Melayu membentuk 60% dari populasi 32 juta jiwa, cenderung condong ke arah konservatisme agama dan budaya.

Pengadilan Agama Malaysia bulan lalu menjatuhkan hukuman penjara, cambuk, dan denda terhadap lima laki-laki karena melakukan hubungan seks sejenis. Pada September 2018, dua wanita dicambuk karena melakukan hubungan seks sesama jenis di Negara Bagian Terengganu.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×