Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya memantau dengan cermat aktivitas militer Tiongkok di dekat Taiwan.
"Kami terus menyerukan kepada RRC (Republik Rakyat Tiongkok) untuk bertindak dengan menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan di kawasan yang lebih luas," demikian pernyataan resmi Departemen Luar Negeri AS.
"Transit rutin oleh Presiden Lai tidak boleh digunakan sebagai dalih untuk tekanan militer," kata seorang juru bicara departemen.
Pejabat Taiwan, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan pengerahan pasukan Tiongkok lebih besar dari dua latihan besar sebelumnya di sekitar Taiwan tahun ini.
"Untuk pertama kalinya mereka menargetkan seluruh rangkaian pulau," kata sumber itu.
Sumber tersebut mengacu pada wilayah yang membentang dari Jepang melalui Taiwan, Filipina, dan seterusnya ke Kalimantan, yang melingkupi laut di sekitar pantai Tiongkok.
Tonton: Diguncang China, Barat Berjuang Keras Cari Pasokan Mineral Penting
"Mereka dimaksudkan sebagai tindakan intimidasi militer total dengan memposisikan diri untuk mengendalikan bagian dalam rangkaian pulau," jelas sumber tersebut.
Militer Taiwan mengatakan telah mengaktifkan latihan kesiapan tempur di lokasi-lokasi strategis.
"Setiap tindakan provokatif yang sepihak dan tidak rasional dapat merusak perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik dan itu tidak akan diterima oleh masyarakat internasional," kata Kementerian Pertahanan Taiwan.