Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Yunani telah berselisih dengan tetangganya Turki atas berbagai masalah, termasuk klaim yang tumpang tindih untuk sumber daya hidrokarbon di wilayah Mediterania Timur. Ini berdasarkan klaim yang saling bertentangan atas luasnya landas kontinen mereka.
Ketegangan meningkat bulan lalu setelah Ankara mengirim kapal survei seismik Oruc Reis di daerah yang disengketakan di Mediterania Timur, menyusul pakta antara Athena dan Kairo yang meratifikasi perbatasan laut.
Prancis dan Jerman telah mencoba menengahi untuk meredakan ketegangan. Sementara Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengadakan dua panggilan telepon dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan lalu.
Baca Juga: Turki gelar latihan militer, Erdogan: Kami bertekad lakukan apa pun yang dibutuhkan
Pada Senin (31/8) malam, Turki memperpanjang pekerjaan kapal Oruc Reis hingga 12 September. Keputusan Turki itu datang setelah Uni Eropa menyerukan dialog.
Kementerian Luar Negeri Yunani menyebut pekerjaan tersebut ilegal dan mendesak Turki "untuk berhenti dari kata-kata kasar hariannya serta bekerja untuk keamanan dan stabilitas di kawasan itu".