kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Teheran: Setiap serangan AS atas Iran akan hadapi respons menghancurkan


Selasa, 17 November 2020 / 20:26 WIB
Teheran: Setiap serangan AS atas Iran akan hadapi respons menghancurkan
ILUSTRASI. Setiap serangan AS terhadap Iran akan menghadapi respons yang menghancurkan, Pemerintah Iran mengatakan.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Setiap serangan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran akan menghadapi respons yang "menghancurkan", juru bicara Pemerintah Iran mengatakan pada Selasa (17/11).

Pernyataan Iran ini menyusul laporan yang menyebutkan Presiden AS Donald Trump meminta opsi untuk serangan atas fasilitas nuklir utama Iran minggu lalu, tetapi memutuskan untuk tidak melakukannya.

"Setiap tindakan terhadap bangsa Iran pasti akan menghadapi tanggapan yang menghancurkan," kata juru bicara Pemerintah Iran Ali Rabiei dalam pernyataan seperti dikutip Reuters.

Mengutip seorang pejabat AS, Reuters melaporkan pada Senin (16/11), Trump berunding dengan penasihat puncak tentang kemungkinan menyerang pabrik pengayaan uranium Natanz.

Baca Juga: Donald Trump berniat serang situs utama nuklir Iran, tapi batal

Menghadapi kekuatan militer AS

Salah satu penasihat itu adalah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, yang Rabu (18/11) akan mengunjungi Israel, yang telah lama mengisyaratkan kemungkinan tindakan militer terhadap musuh bebuyutannya, Iran.

"Jika saya adalah orang Iran, saya tidak akan merasa nyaman setelah laporan (Reuters) itu," ujar Menteri Energi Israel Yuval Steinitz yang menambahkan, dia tidak mengetahui isi pembicaraan Trump tersebut.

“Sangat penting bagi Iran untuk mengetahui, jika memang mereka tiba-tiba berlari menuju pengayaan tingkat tinggi, menuju persenjataan nuklir, mereka bertanggungjawab untuk menghadapi kekuatan militer Amerika Serikat, dan juga, mungkin, dari negara-negara lain," ungkap Steinitz kepada Army Radio seperti dilansir Reuters.

Iran mengatakan, program nuklirnya untuk tujuan damai. Rabiei menuduh Israel melakukan "perang psikologis" terhadap Iran.

“Saya pribadi tidak meramalkan bahwa ada kemungkinan mereka (Amerika Serikat) ingin menyebabkan ketidakamanan di dunia dan kawasan,” kata Rabiei.

Selanjutnya: Hubungan Iran dan Arab Saudi memanas pasca pidato raja Salman


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×