kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Temasek keluar dari saham pendidikan China dan memangkas saham Alibaba dan Didi


Rabu, 17 November 2021 / 04:05 WIB
Temasek keluar dari saham pendidikan China dan memangkas saham Alibaba dan Didi


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Temasek memangkas kerugiannya di saham pendidikan dan teknologi asal China. Perusahaan investasi negara Singpura ini juga memangkas sahamnya di Alibaba Group Holding dan Didi Global pada kuartal ketiga.

Mengutip South China Morning Post Selasa (16/11), Temasek   menjual semua American Depository Receipt (ADR) di Kanzhun, TAL Education, New Oriental Education Technology, setelah membangun posisi di dalamnya pada kuartal kedua. Hal ini menurut pengajuan 13F ke Securities and Exchange Commission Senin malam.

Sekadar informasi, pengajuan 13F adalah laporan triwulanan yang diajukan, menurut peraturan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat untuk perusahaan yang memiliki aset di atas US$ 100 juta.  

Temasek juga keluar dari Baidu, dan mengurangi kepemilikannya di Alibaba. Rata-rata, Temasek mungkin telah menyadari kerugian sekitar US$ 160 juta, menurut perhitungan SCMP berdasarkan IPO dan penurunan saham tersebut selama kuartal tersebut.

“Kami tidak mengomentari kegiatan spesifik seputar kepemilikan untuk perusahaan portofolio kami,” kata juru bicara Temasek dalam balasan email ke SMCP  pada hari Selasa. “Sebagai investor aktif, biasanya kami melakukan rebalancing portfolio dari waktu ke waktu,” ujarnya.

Dalam Pengajuan 13F Temasek mencantumkan investasi di setidaknya sembilan perusahaan China. Dalam penyesuaian portofolio kuartal ketiga lainnya, ia membeli lebih banyak ADR dari 17 Ed & Technology Group, Beigene, Gracell Biotechnologies, Pinduoduo dan ZTO Express dan mempertahankan sahamnya di Tencent Music Entertainment dan 21Vianet Group.

Secara keseluruhan, Temasek mencatatkan kepemilikan di 91 perusahaan dengan nilai pasar gabungan US$ 28,6 miliar pada akhir September, dibandingkan dengan 99 perusahaan senilai US$ 34,3 miliar pada akhir Juni. Mereka mewakili sebagian kecil dari aset senilai S$ 381 miliar setara US$ 281,6 miliar yang dikelolanya pada 31 Maret.

Temasek memiliki sekitar 27%  asetnya yang diinvestasikan di China pada Juli, tidak berubah dari Maret, menurut tinjauan investasi Juli. China tetap menjadi alokasi terbesar Temasek berdasarkan geografi di luar basis asalnya.

Temasek menunda investasi baru di perusahaan teknologi China untuk saat ini karena ketidakpastian atas tindakan keras Beijing terhadap sektor ini.

Bisnis teknologi dan pendidikan China memang terus tertekan dengan regulator Tiongkok. Alhasil saham dari teknologi dan pendidikan China memang terus anjlok.  




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×